Kutip Surat Al-Ma'un, Gubernur Sulbar Warning Pejabat

MAMUJU--Pengentasan kemiskinan jadi salah satu tujuan utama yang diusung pemerintah Provinsi Sulawesi Barat di bawah komando Suhardi Duka dan Salim S Mengga. Tak ingin setengah hati, Suhardi Duka bahkan mewanti-wanti para kepala OPD, termasuk kepada para pejabat di pemerintah kabupaten untuk tak main-main dengan anggaran penanganan kemiskinan.
Hal itu disampaikan dalam lokakarya evaluasi dan persiapan implementasi penanganan pencegahan stunting dan kemiskinan ekstrem yang digelar di Ballroom Kantor Gubernur Sulawesi Barat, Senin (16/06).
Di hadapan kepala OPD dan para pejabat kabupaten, SDK bicara lugas. Bukan sekadar ajakan, tapi peringatan yang tegas. Bupati Mamuju dua periode itu bahkan mengutip sepenggal ayat suci Alquran surat Al-Ma'un.
"Jangan coba-coba ambil anggaran penanganan kemiskinan dan stunting, karena dosanya besar sekali," tegas Suhardi Duka.
Surat Al-Ma'un sendiri memberikan peringatan keras kepada umat Islam untuk tak hanya menjalankan ibadah ritual saja, tetapi juga harus memiliki akhlak yang baik terhadap sesama. Terutama terhadap anak yatim dan orang miskin. Surat ini juga menekankan pentingnya keikhlasan dalam beribadah dan memberikan bantuan kepada orang lain.
Menurut Suhardi Duka, para pejabat sudah menikmati banyak hal. Mulai dari gelar, jabatan fasilitas, hingga status sosial. Segala keistimewaan itu mesti jadi alasan utama mereka harus serius menyelesaikan persoalan kemiskinan.
"Jadi, satu daerah yang tidak menurun angka kemiskinannya, maka semua kepala dinas, pejabat eselon III bisa menanggung beban dosa karena adanya pembiaran. Jadi kita semua harus hati-hati," tegas pria yang akrab disapa SDK itu.
Sejak menjabat Sulawesi Barat, Suhardi Duka telah menetapkan target menurunkan angka kemiskinan minimal 1 Persen tiap tahun. Fokus utamanya adalah kemiskinan ekstrem. Untuk mewujudkan target itu, Gubernur Suhardi mendorong kolaborasi lebih luas dalam penanganan kemiskinan.
"Saya ingin menjalin hubungan kerja sama dengan semua pihak dalam rangka pementasan kemiskinan ini. Lembaga-lembaga donor termasuk UNICEF dan lembaga-lembaga lain, LSM termasuk Baznas, yang punya tanggungjawab sama untuk melahirkan generasi yang cerdas," Suhardi Duka menutup. (*/Naf)