Menuju Pemilu 2024

'Perang Bintang' Capres-Cawapres di Sulbar

Wacana.info
Tiga Paslon di Pilpres Tahun 2024. (Foto/Net)

MAMUJU--Kontestasi menuju momentum Pilpres tahun 2024 kian menghangat. Tiga pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang telah resmi bakal melenggang ke gelanggang politik itu terus mematangkan rencana pemenangannya masing-masing. 

Ketiga pasangan Capres-Cawapres itu juga telah secara resmi mengamanahkan ke beberapa figur untuk menjadi penggawa dalam setiap gerak langkah pemenangan di sejumlah daerah. Termasuk di Sulawesi Barat.

Dihimpun dari beberapa sumber, setidaknya terdapat tiga sosok sentral yang akan menjadi nahkoda utama dalam orkestrasi suksesi politik bagi ketiga Capres-Cawapres di Sulawesi Barat. Mereka masing-masing; Anwar Adnan Saleh untuk duet Anies-Muhaimin, Suhardi Duka di kubu Prabowo-Gibran, serta Agus Ambo Djiwa di sisi Ganjar-Mahfud.

Tak berlebihan jika menyebut ketiga sosok di atas sebagai bintang di kancah perpolitikan Sulawesi Barat. Punya sederet pengalaman panjang, teruji, serta mampu membuktikan diri sebagai seorang politisi ulung.

Anwar Adnan Saleh. Namanya mulai melejit ketika proses pembentukan Provinsi Sulawesi Barat bergulir di DPR RI beberapa tahun silam. Anwar, yang menurut sebagian orang, merupakan sosok vital dalam mewujudkan Provinsi Sulawesi Barat, utamanya di detik-detik akhir pembahasan di parlemen.

Di bawah 'beringin' Golkar, Anwar Adnan Saleh sukses jadi orang nomor satu di Sulawesi Barat, hingga dua periode malah. Ia juga dianggap sebagai peletak dasar pemerintahan di provinsi ke-33 ini. Sempat menahkodai Partai Golkar Sulawesi Barat sebelum kini secara resmi berganti almamater politik ke Partai NasDem. Terhitung sejak tahun 2021 ia didapuk menjadi Ketua DPW Partai NasDem Sulawesi Barat.

Suhardi Duka. Siapa yang tak kenal sosok yang satu ini. Matang di sejumlah organisasi, pernah mengabdikan diri sebagai seorang pegawai negeri, hingga dengan mantap memilih jalan hidup sebagai seorang politisi. Dibesarkan sekaligus ikut membersarkan Partai Golkar, Suhardi Duka lantas melanjutkan langkah politiknya dengan berlabuh ke Partai Demokrat. 

Pernah menjadi Bupati Mamuju dua peride setelah sebelumnya di tahun 2000-2005 duduk di kursi Ketua DPRD Kabupaten Mamuju. Sebagai Ketua DPD Partai Demokrat Sulawesi Barat, pria kelahiran 10 Mei 1962 itu kini berkarir di DPR RI sebagai anggota Komisi IV DPR RI.

Agus Ambo Djiwa. Datang dari ujung utara Provinsi Sulawesi Barat, karir politik Agus tak kalah kinclongnya. Sosok yang satu ini pun cukup matang dengan perjalanan panjangnya di sejumlah organisasi. Hingga mengantarkannya ke kursi Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pasangkayu (tahun 2005 masih bernama Kabupaten Mamuju Utara).

Di tahun 2005-2010, Agus Ambo Djiwa terpilih sebagai Wakil Bupati Mamuju Utara bersama Bupati kala itu, Abdullah Rasyid. Di Pilkada 2010, Agus terpilih sebagai Bupati Mamuju Utara berpasangan dengan Muhammad Saal untuk periode 2010-2015. Di periode selanjutnya, Agus kembali terpilih bersama Muhammad Saal untuk periode 2015-2020. Selain sebagai Ketua Umum Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Sulawesi Barat, Agus Ambo Djiwa pun masih berada di jabatan Ketua DPD PDI Perjuangan Sulawesi Barat.

Potensi Besar Prabowo-Gibran Menang di Sulbar

Kekuatan politik yang bekerja di belik suksesi pasangan Capres-Cawapres, Prabowo-Gibran di Sulawesi Barat dinilai punya peluang yang cukup besar untuk memenangkan pertarungan Pilpres 2024 di provinsi ke-33 ini. Direktur eksekutif Lembaga Observasi Politica (LOPI) Sulawesi barat, Muhammad Taufik Iksan.

Direktur Eksekutif Lembaga Observasi Politica (LOPI) Sulawesi barat, Muhammad Taufik Iksan. (Foto/Istimewa)

Jika seluruh elemen poilitik di kubu Capres-Cawapres nomor urut dua itu bekerja secara maksimal, Taufik percaya Prabowo-Gibran dapat meraup suara signifikan di Sulawesi Barat. Selain karena kemampuan Suhardi Duka dengan mesin Demokratnya, deretan mesin partai yang berada di dapur pacu pemenangan Prabowo-Gibran terbilang cukup mumpuni.

"(Selain Demokrat), ada Golkar, Gerindra, PAN, PBB, serta sejumlah partai lainnya. Kalau konteksnya Sulbar, saya kira pasangan Prabowo-Gibran punya peluang besar untuk menang. Ada sekian banyak kader dari partai pengusung dan pendukung Prabowo-Gibran yang kini ada di sederet jabatan publik di Sulbar. Dan itu merata di hampir seluruh wilayah yang ada," tutur Muhammad Taufik Iksan kepada WACANA.Info, Rabu (22/11).

Pilpres tahun 2024 pun dianggap sebagai pintu rekonsiliasi bagi dua kekuatan politik besar di Sulawesi Barat. Menurut Taufik, Suhardi Duka bersama mesin Demokrat dengan kubu 'Matakali' dalam hal ini Ali Baal Masdar (tentu bersama sang istri yang juga Ketua DPD Gerindra Sulawesi Barat, Andi Ruskati) bakal punya satu tarikan nafas yang sama dalam menatap Pilpres 2024. Dua poros politik yang selama ini dianggap terus berseberangan.

"Menyatunya dua kekuatan politik yang besar di Sulbar. Antara Suhardi Duka dengan Ali Baal Masdar bersama istri. Ini jelas akan berdampak positif pada suksesi Prabowo-Gibran di Sulbar," sambung pria yang menyelesaikan studi magister ilmu politiknya di Unhas itu.

Benar, bahwa potensi lebih besar di kubu Prabowo-Gibran. Meski begitu, Anies-Muhaimin serta Ganjar-Mahfud bukan tidak mungkin mampu memberi kejutan politik di Sulawesi Barat. Taufik yang kini aktif sebagai tenaga pengajar ilmu politik di Unsulbar itu menilai, semua tergantung pada militansi koalisi masing-masing partai pengusung atau partai pendukung. 

"Baik Anwar Adnan Saleh maupun Agus Ambo Djiwa bukanlah nama baru di kancah perpolitikan khususnya di Sulbar. Jika keduanya mampu memanfaatkan peluang dengan strategi manajerial politik yang tepat, menurut saya Anies-Muhaimin atau Ganjar-Mahfud tetap punya kans," tutup Muhammad Taufik Iksan. (*/Naf)