Perjuangkan Nasib Honorer K2, Begini Komitmen DPRD
MAMUJU--Ribuan Honorer Kategori 2 (K2) Sulawesi Barat berunjuk rasa menolak penerimaan CPNS jalur umur tahun 2018 di DPRD Sulawesi Barat, Kamis (20/09). Aksi tersebut pun diterima oleh sejumlah anggota DPRD Sulawesi Barat di pelataran gedung rakyat itu.
Proses audiance antara massa aksi dengan anggota DPRD Sulawesi Barat pun berlanjut ruang rapat pimpinan DPRD. Wakil Ketua DPRD Sulawesi Barat, Munandar Wijaya, Ketua Komisi I, Yahuda Salempang, serta sejumlah anggota DPRD Sulawesi Barat lintas komisi.
"Intinya DPRD akan membuat kesepakatan tertulis untuk memperjuangkan saudara kita tenaga K2, karena ini soal hidup. Kami akan segera memperluas rapat untuk mengambil keputusan. Tapi pada intinya secara kelembagaan kita akan dukung perjuangan ini," urai Munandar Wijaya di hadapan perwakilan massa.
Selanjutnya, dalam waktu dekat, DPRD Sulawesi Barat akan bertandang ke Kemenpan-RB untuk membicarakan tuntutan honorer K2 itu. Harapannya, mereka bisa mendapat prioritas dalam rekruitmen CPNS daerah tanpa ada batasan usia.
Sukri Umar, anggota Komisi II DPRD Sulawesi Barat menjelaskan, DPRD secara kelembagaan akan mengambil sikap yang tegas dan terukur untuk mendesak ke eksekutif menyurat ke Kemenpan-RB tentang tuntutan honorer K2 tersebut.
"Memang perjuangan saudara-saudara ini pantas untuk dibela. Apa yang saudara lakukan ini membuat kami di DPRD harus lebih solid. Karena ini persoalan hajat hidup," tegas politisi Demokrat itu.
"Langkah yang harus dilakukan pemerintah daerah harus menolak formasi umum untuk sementara waktu. Kemudian memberikan kesempatan tenaga K2 untuk dijadikan CPNS," sambung dia.
Sementara itu, Abdul Rahim, Anggota DPRD Sulawesi Barat dari Komisi I mengungkapkan, Senin pekan depan, DPRD bakal berkunjung ke Jakarta membicarakan tuntutan ribuan tenaga honorer yang ada di Sulawesi Barat.
"Saya sampaikan sepertinya bebas dari kepentingan politik. Saya sama sekali tidak takut untuk tidak dipilih pada Pileg mendatang. Namun ini harus diperjuangakan karena soal nasib saudara yang sudah lama mengabdi," urai Abdul Rahim. (*/Naf)