Gelar Pasukan Tanda Dimulainya Operasi Simpatik Siamasei 2017

Wacana.info
Apel Gelar Pasukan

MAMUJU--Operasi Simpatik Siamasei resmi dimulai 1 Maret. Apel Gelar Pasukan jajaran Polda Sulawesi Barat menandai dimulainya Operasi Simpati Siamasei 2017.

Plt Gubernur Sulawesi Barat, Carlo Brix Tewu, Kapolda Sulawesi Barat, Brijen Pol Nandang, Wakapolda, Kombes Pol Tajuddin, Kasrem 142 Tatag, Letkol Inf Priono, Para pejabat utama Polda Sulawesi Barat dan Dandim 1418 Mamuju, Kapolres Mamuju, AKBP Muhammad Rifai, Asisten I Pemkab Mamuju, Artis Efendi, pihak Jasa Raharja, Kadis Perhubungan Mamuju, Baharuddin, Kabid Trantibun Satpol PP, Lasmar turut hadir pada apel gelar pasukan yang dipusatkan di Lapangan Ahmad Kirang Mamuju, Rabu (1/03).

Pada kesempatan itu, Carlo yang membacakan sambutan Kakor Lantas, Irjen Pol Royke Lumowa mengatakan, apel gelar pasukan ini dilaksanakan untuk mengetahui kesiapan personil maupun sarana pendukung lainnya. Hal itu dimaksudkna agar kegiatan operasi berjalan dengan optimal dan dapat berhasil sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah di tetapkan.

Sekedar informasi, angka kecelakaan di tahun 2015 98.970 kasus, naik hingga 6 Persen di tahun 2017 di angka 105.374 kasus. Sementara untuk korban meninggal dunia dan luka berat mengalami penurunan angka sebanyak 2 Persen. Dari 26.495 (2015) menjadi 25.859 (2016). Luka berat mengalami penurunan 14 Persen, dari 26.840 kasus di tahun 2015 turun jadi 22.939 kasus di 2016. Sementara untuk luka ringan meningkat hingga 17 Persen. Di tahun 2015 ada 110.714 kasus sementara di 2016 sebanyak 129.913 kasus. Itu belum lagi untuk untuk kerugian materil dan denda.

Fakta tersebut tentu harus jadi perhatian Polri dan semua unsur terkait. Bagaiman mencari solusi dari akar permasalahan yang ada.

"Dalam mengatasi permasalahan bidang lalu lintas, kita tidak boleh berdiam diri namun kita harus bertindak untuk melakukan berbagai upaya demi untuk menciptakan pemerintahan yang bertanggung jawab dalam membina dan memelihara kamseltibcarlantas," kata Carlo.

Selain itu, juga dipandang perlu meningkatkan sinergitas antara pemangku kepentingan untuk menemukan akar permasalahan yang ada dan mencari solusi penanganannya.

"Harapannya dengan kegiatan operasi simpatik yang akan berlangsung selama 21 hari kedepan dapat mendorong masyarakat untuk meningkatkan disiplin dalam beralu lintas, meminimalisir pelanggaran dan kecelakaan, meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap Polri dengan terbentuknya opini positif dan citra tertib dalam berlalu lintas serta terwujudnya situasi kamseltibcarlantas menjelang Hari Bahayangkara ke 70 Tahun 2017," jelas Carlo. (Ra/Naf)