Advertorial

Pariwisata Sulbar Ikuti Ajang WIA, Bau Akram: Promosi dan Pembenahan Destinasi Wisata

Wacana.info
(Foto/Dinas Komdigi Sulbar)

MAMUJU--Ajang Wonderful Indonesia Award (WIA) yang diinisiasi Kementerian Pariwisata Republik Indonesia (Kemenpar RI) jadi event apresiasi atas dedikasi, sinergi, dan kontribusi luar biasa seluruh pemangku kepentingan dalam memajukan pariwisata Indonesia. Hal ini juga sebagai penghargaan sekaligus motivasi bagi para pengelola destinasi, pelaku industri, pemerintah daerah, komunitas, dan mitra strategis lainnya yang telah memberikan kontribusi nyata dalam mengembangkan pariwisata Indonesia.

WIA saat ini sementara berjalan proses pendaftaran yang dimulai sejak tanggal 15 Agustus dan akan berakhir di 7 September 2025. 

Alfrida Tarukan, PIC (person in charge) dari Dinas Pariwisata (Dispar) Sulawesi Barat menjelaskan, batas pendaftaran diperpanjang hingga tanggal 7 September 2025.

"Sebelumnya, batas pendaftaran berakhir di tanggal 31 Agustus namun diperpanjang untuk mengakomodir permintaan dari beberapa provinsi," kata Alfrida, Selasa (02/09).

Ia menambahkan, terkait teknis penyertaan peserta pada ajang tersebut sudah disosialisasikan ke kabupaten se-Sulawesi Barat via zoom meeting. 

"Kami sudah lakukan sosialisasi dengan teman-teman Dispar kabupaten untuk lebih memperjelas kegiatan WIA 2025. Sekaligus mendorong kabupaten  menyampaikan kepada pengelola wisata segera mendaftar secara mandiri di aplikasi WIA. Setiap kabupaten ada pic yang bertanggungjawab, dan kami juga sudah kirim petunjuk teknisnya," jelas Alfrida.

Terpisah, Kadis Pariwisata Sulawesi Barat, Bau Akram Dai menekankan pentingnya mengikuti ajang WIA. Kata dia, ajang tersebut menjadi wadah untuk mempromosikan wisata Sulawesi Barat.

"Ajang kompetisi award seperti WIA ini penting untuk promosi pariwisata kita. Gaungnya besar, apalagi diikuti semua provinsi se-Indonsesia. Dispar Sulbar serius menyiapkan data yang dibutuhkan. Saya sudah minta PIC internal Dispar untuk berkoordinasi terus dengan teman-teman di kabupaten," beber Bau Akram.

Baginya, WIA juga akan mendorong upaya pembenahan destinasi yang ada di Sulawesi Barat. Hal ini juga menjadi perhatian  Gubernur Sulbar Suhardi Duka, agar potensi wisata Sulbar dikelola dan dibenahi sehingga menarik wisatawan untuk datang berkunjung ke provinsi ke-33 ini.

"Saya perhatikan kriteria penilaian dari Kemenpar RI itu sudah berstandar nasional dan internasional. Tentu kita berusaha memenuhi kriteria itu, pembenahan destinasi dengan sendirinya terus dilakukan. Kategori penghargaan tidak hanya soal pengakuan pada destinasi wisata, tetapi kita memiliki acuan tentang standar baru yang dapat dijadikan referensi untuk direplikasi di semua aspek kepariwisataan," urai dia.

"Untuk melakukan pendaftaran saja, setiap calon peserta mesti memenuhi sistem digital data destinasi milik Kemenpar RI, JADESTA atau SISPARNAS. Proses ini butuh pembenahan data berbasis digital," tambahnya.

Sebagaimana diketahui, WIA 2025  sub-bidang destinasi memberikan penghargaan pada beberapa kategori, masing-masing desa wisata terbaik, daya tarik wisata terbaik, Pokdarwis terbaik, dan toilet terbaik. (*/Naf)