Program Senter KIM Sentuh Mamasa

MAMASA--"Terima kasih atas support kabupaten Mamasa. Ini dibutuhkan masyarakat kita untuk ditularkan kepada warga lain supaya kita bisa menangkal informasi-informasi negatif, sejak dini kita bisa mencegah hal hal yang kita tidak inginkan," . Hal itu disampaikan Plt kepala dinas Komunikasi Informatika Persandian Statistik (Diskominfo) Sulawesi Barat, Muhammad Ridwan Djafar saat menghadiri program Sekolah Internet Komunitas Informasi Masyarakat (Senter KIM) di Kabupaten Mamasa, Kamis (28/08).
Senter KIM merupakan upaya mendorong komunitas yang lahir dari tengah masyarakat untuk lebih melek terhadap penggunaan teknologi komunikasi. Keberadaan KIM sangatlah penting sebagai sarana untuk menyampaikan informasi yang akurat dan terkini, serta menjadi filter informasi bagi masyarakat.
Penggiat KIM diharapkan menjadi garda terdepan dalam memberikan literasi dan edukasi, serta sebagai jembatan informasi antara pemerintah dan masyarakat.
Senter KIM di Mamasa sendiri melibatkan peserta dari perwakilan Dinas Kominfo Pemkab Mamasa, tokoh agama, pelaku UMKM, perwakilan aparat desa, Tim Penggerak PKK, organisasi pemuda/ pelajar/mahasiswa serta komunitas konten kreator.
Selain dihadiri Muhammad Ridwan Djafar, Wakil Ketua DPRD Sulawesi Barat, Suraidah Suhardi, Pandu digital, relawan TIK Sulawesi Barat juga hadir sebagai pembicara pada kegiatan tersebut.
Menurut Ridwan, KIM dibentuk agar dapat memudahkan masyarakat mendapatkan informasi dari pemerintah daerah ataupun dari masyarakat ke pemerintah daerah. Ini merupakan kolaboarasi dari Dinas Kominfo pers Sulawesi Barat, DPRD, Relawan TIK dan Pandu Digital Sulawesi Barat.
Ia pun berharap, kegiatan Senter KIM dapat terus dilanjutkan di Mamasa sehingga terlahir komunitas yang menjadi garda terdepan memperkuat literasi digital di tengah masyarakat.
Di tempat yang sama, Wakil Bupati Mamasa, HSudirman megapresiasi dilaksanakannya program senter KIM. Kepada Wakil Ketua DPRD Sulawesi Barat, Suraidah Suhardi, ia berharap agar insisasi tersebut dapat terus dilanjutkan.
"Terima kasih Pemprov Sulbar yang sudah melaksanakan kegiatan ini di Mamasa. Masyarakat kabupaten Mamasa mengunakan internet masih kurang sehingga dengan adanya Senter KIM bisa memberikan edukasi kepada masyarakat supaya kita aman dalam menggunakan internet," kata H Sudirman.
Dia pun sepakat, pemerintah dalam mendorong infrastruktur digital harus dibarengi dengan literasi kepada masyarakat agar tidak terjadi bias informasi yang diterima masyarakat.
"Dalam menggunakan Medsos dan tidak menyaring apakah bisa diterima orang banyak atau tidak itu bisa menimbulkan persepsi negatif," pungkas mantan anggota DPRD Sulawesi Barat itu.
Dalam salah satu paparannya, Suraidah Suhardi menekankan bahwa, perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah mengubah cara pandang manusia terhadap kehidupan masa depan. Olehnya, dunia pendidikan, menurutnya, harus lebih adaptif terhadap perubahan besar dalam transformasi digital.
Tak hanya itu, diperlukan pula penyiapan SDM unggul serta membangun komitmen bersama agar dunia pendidikan lebih siap dalam menghadapi tantangan di era digital.
Dia menyebut, sekitar 40 Persen aktivitas generasi Z dan milenial kini sudah terkoneksi dengan internet. Oleh karena itu, diperlukan edukasi yang bukan hanya fokus pada teknologi, tetapi juga menumbuhkan nilai nasionalisme, kebinekaan, hingga penanaman nilai-nilai budaya.
Hal itu dapat dimulai dari lingkungan keluarga, orang tua, guru, institusi pendidikan hingga komunitas, untuk bersama-sama membangun membangun kesadaran digital. Seperti Senter KIM yang sedang dilaksanakan di enam kabupaten.
"Kita berharap program ini dapat terus berlajut dan kembali diadakan di Mamasa dengan melibatkan berbagai latar profesi. Ini penting untuk menambah literasi digital," begitu kata Suraidah Suhardi. (*/Naf)