Advertorial

Kadis Pariwisata Dorong Inovasi Kain Tenun Sekomandi

Wacana.info
(Foto/Dinas Komdigi Sulbar)

MAMUJU--Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat terus melakukan upaya pelestarian kain tenun Sekomandi sebagai salah satu warisan budaya leluhur yang menjadi produk unggulan masyarakat Kalumpang, Mamuju. Kepala Dinas Pariwisata Sulawesi Barat, Bau Akram Dai menegaskan komitmen untuk memperhatikan eksistensi Sekomandi sebagai kekayaan intelektual komunal daerah. 

Upaya yang dilakukan misalnya dengan memfasilitasi para pengrajin tenun Sekomandi untuk mengambil bagian pada setiap kegiatan yang dilaksanakan Dinas Pariwisata. Baginya, kesempatan tersebut menjadi tempat pengrajin tenun Sekomandi mempromosikan produk-produknya ke masyarakat luas. 

"Di berbagai kegiatan di Dinas Pariwisata, para penenun selalu kami libatkan untuk promosi dan memasarkan produknya. Demikian pula, upaya pelestarian tenun kebanggaan Sulbar ini dilakukan dengan memperkenalkan ke generasi muda melalui ajang pemilihan Putra Putri Tenun," beber Bau Akram yang ditemui di sela-sela kegiatannya mendampingi kunjungan Wakil Menteri Pariwisata Wamenpar RI, Ni Luh Enik Ermawati dan Gubernur Suhardi Duka di salah satu sentra pembuatan kain tenun  Sekomendi di Mamuju belum lama ini.

Bauk Akram juga mendorong agar penenun Sekomandi terus melakukan inovasi dan adaptasi melalui produk-produk kreatif yang diminati semua kalangan. Apalagi, sejak tahun 2016, tenun Kalumpang yang berusia lebih 500 tahun tersebut sudah ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai warisan budaya tak benda.

Wamenpar RI, Ni Luh Enik Ermawati berada di Mamuju dalam rangka event Sandeq Silumba 2025. Sebelum meninggalkan Sulawesi Barat, ia berkesempatan melihat langsung proses pembuatan tenun Sekomandi. Ni Luh nampak antusias melihat berbagai motif tenun Sekomandi yang di pajang di rumah tenun Ulukarua. Ia juga mendapat penjelasan tentang bahan, motif dan makna pada setiap kain tenun Sekomandi.

"Sekomandi bukan sekadar kerajinan, tapi cerminan kearifan lokal yang membentuk ekosistem budaya sekaligus daya tarik wisata di Mamuju. Untuk itu, pesan saya jaga dan lestarikan terus apa yang sudah diwariskan oleh para leluhur Kalumpang-Mamuju,” begitu kata Ni Luh Enik Ermawati. (*/Naf)