Advertorial

Suhardi Duka: Bina UMKM, Bantu Akses Permodalan

Wacana.info
(Foto/Dinas Kominfo, Persandian dan Statistik)

MAMUJU–Sektor UMKM di Provinsi Sulawesi Barat punya potensi yang besar. Menurut Gubernur Sulawesi Barat, Suhardi Duka, sekitar 46 Persen pertumbuhan ekonomi di daerah ditopang oleh sektor pertanian dan perikanan. Di sisi lain, adalah hal yang tak kalah pentingnya untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan menyeluruh, termasuk peran aktif di sektor UMKM.

"Dan salah satu sektor yang kita harapkan menjadi salah satu motor penggerak adalah UMKM. Saya berharap BI bersama OPD terkait, khususnya Dinas Koperasi dan UKM, bisa bersinergi melakukan pendampingan dan akses permodalan," ujar Gubernur Suhardi saat membuka event Kreatif Ekonomi (KKE) dan Pekan Ekonomi Syariah (PEKSyar) 2025 yang diinisasi oleh Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulawesi Barat di Maleo Town Square, Mamuju, Kamis (19/06) malam.

Gubernur Suhardi Duka mengapresiasi event tersebut. Kata dia, Bank Indonesia punya peran aktif dalam mendukung pengembangan UMKM dan ekonomi kerakyatan di provinsi Sulawesi Barat.

"Seluruh pihak mulai dari Presiden, Gubernur, Bupati, hingga Kepala Desa memiliki tanggung jawab mendorong pertumbuhan ekonomi. Di tengah kondisi global yang tidak menentu, target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 Persen harus disambut dengan kerja bersama," terangnya.

Hal yang disoroti Gubernur Suhardi Duka adalah tentang pentingnya kemudahan akses modal bagi pelaku UMKM. Menurutnya, tantangan utamanya adalah bagiamana membangun kepercayaan lembaga keuangan terhadap calon peminjam.

"Banyak yang ingin usaha, tapi terbentur modal. Kita bina dulu mereka, baru bantu akses modal ke bank. Dana itu ada, tinggal bagaimana kita membangun kepercayaan," ucap Suhardi Suka.

Kreatif Ekonomi (KKE) dan Pekan Ekonomi Syariah (PEKSyar) tahun bakal berlangsung dari 16 hingga 21 Juni tahun 2025. Mengusung tema 'Sinergi untuk Mengakselerasi Pengembangan UMKM dan Ekonomi Syariah dalam Mewujudkan Sulawesi Barat yang Maju dan Sejahtera'.

Terpisah, Eka Putra Budi Nugroho menguraikan, kegiatan tersebut diikuti 32 etalase UMKM. Terdiri dari 24 pelaku UMKM makanan dan minuman, 3 UMKM kerajinan, dan 5 UMKM fashion berbasis Wastra lokal. 25 instansi dan organisasi juga turut mendukung pelaksanaan event tersebut.

"Kegiatan ini menjadi katalisator, dengan target transaksi sebesar Rp 11 miliar dari kerjasama antar daerah, pembiayaan UMKM, dan penjualan ritel yang diperkirakan mencapai Rp 100 Juta," beber Eka Putra Budi Nugroho, Kepala Perwakilan BI Sulawesi Barat.

KKE dan PEKSyar mencerminkan sinergi nyata antara penguatan ekonomi kreatif, pemberdayaan UMKM, dan pengembangan ekonomi syariah berbasis kearifan lokal. BI, kata dia, berkomitmen mendorong UMKM naik kelas melalui strategi pengembangan yang terintegrasi. (*/Naf)