Intervensi Kemiskinan di Pasangkayu, Pemprov Siapkan Rp 3 Miliar, Suraidah: Ini Langkah yang Tepat

PASANGKAYU--Giliran Kabupaten Pasangkayu yang jadi titik pelaksanaan safari ramadan Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat. Gubernur, Suhardi Duka bersama Wakil Gubernur, Salim S Mengga, serta sejumlah perwakilan OPD dan DPRD Sulawesi Barat turut bergabung dalam rombongan safari ramadan tersebut.
Rumah jabatan bupati Pasangkayu jadi titik utama pelaksanaan safari ramadan, Jumat (21/03). bertujuan untuk mempererat silaturahmi antara pemerintah provinsi, kabupaten, dan masyarakat Sulbar khususnya masyarakat Pasangkayu.
Secara khusus, Suhardi Duka mengapresiasi kerja keras pemerintah kabupaten Pasangkayu dalam menjalankan pembangunan di tengah keterbatasan anggaran. Kata dia, memimpin suatu daerah dalam kondisi terbatas bukanlah hal yang mudah.
"Dibutuhkan pemahaman yang baik dari semua pihak, baik birokrasi maupun masyarakat, untuk menghadapi situasi ini. Pemotongan anggaran ini bertepatan dengan bulan puasa, di mana kita diajarkan untuk berpuasa dan berhemat," ujar Suhardi Duka.
Sinergitas antara pemerintah daerah, provinsi, dan pemerintah pusat dalam mencapai pembangunan yang optimal adalah hal yang wajib demi optimalisasi pembangunan. Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat, kata Suhardi Duka berkomitmen untuk hadir di tengah ragam persoalan yang masih membelit masyarakat.
"Kami hadir di sini untuk bersilaturahmi dan memastikan bahwa Pemkab Pasangkayu tidak sendirian. Kami di provinsi siap mendukung, termasuk dalam menyelesaikan masalah BPJS, pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan, serta intervensi kemiskinan senilai lebih Rp 3 Miliar," begitu kata Suhardi Duka.
Suhardi Duka juga menitip harapan agar pemerintah Kabupaten Pasangkayu dapat membuka sumber-sumber pangan baru untuk mengurangi ketergantungan pada satu komoditas tertentu.
Di tempat yang sama, Bupati Pasangkayu, Yaumil Ambo Djiwa menegaskan, kehadiran gubernur dan wakil gubernur di Pasangkayu jadi pelecut semangat pemerintah dan masyarakat dalam bersama-sama mengakselerasi pembangunan di ujung utara Provinsi Sulawesi Barat itu.
"Bulan ramadan adalah bulan yang penuh rahmat dan ampunan, serta kehadiran bapak gubernur dan wakil gubernur Sulbar menjadi penyemangat bagi masyarakat Pasangkayu," kata Yaumil.
Yaumil juga mengapresiasi dukungan pemerintah provinsi dalam berbagai program pembangunan, termasuk di bidang pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur.
Lebih dari 750 paket sembako juga dibagikan kepada masyarakat pada agenda safari ramadan di Kabupaten Pasangkayu.
Beberkan Esensi Safari Ramadan
Wakil Gubernur Salim S Mengga di Hadapan Jamaah Salat Tarawih di Kabupaten Pasangkayu. (Foto/Kominfo Sulbar)
Terpisah, wakil Gubernur Sulawesi Barat, Salim S Mengga menguraikan esensi dari pelaksanaan safari ramadan yang diinisasi Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat. Berbicara di hadapan jamaah salat tarawih di Mesjid Al Ikhlas, Pasangkayu, Salim menegaskan, safari ramadan menyimpan makna hadirnya persatuan antara pemerintah, masyarakat dan seluruh stakeholder di bulan suci ramadan.
"Mari kita jalankan ibadah di bulan ramadan dengan penuh ikhlas berharap mendapat pahala dari Allah SWT," urai Salim S Mengga.
Pada kesempatan itu, Salim S Mengga juga menyampaikan komitmen pemerintah Provinsi Sulawesi Barat dalam untuk memberi bantuan beasiswa kedokteran bagi mahasiswa yang berprestasi. Bantuan beasiswa kedokteran dalam bentuk Rp 30 Juta untuk mahasiswa yang berprestasi. Sekaligus membantu siswa yang putus sekolah untuk memperoleh pendidikan.
"Era saat ini semua harus mampu bersaing dan semakin berkualitas, termasuk dalam pelayanan kesehatan," tegas Salim S Mengga.
Terpisah, Wakil Ketua DPRD Sulawesi Barat, Suraidah Suhardi mengapresiasi kebijakan gubernur di atas. Kata dia, pemerintah memang harus benar-benar hadir di tengah persoalan yang masih melilit masyarakat. Kemisikinan, kata Suraidah, mesti mendapat perhatian khusus dari pemerintah.
"Saya kira, ini langkah yang tepat. Kebijakan dan intervensi dari pemerintah provinsi untuk menurunkan angka kemiskinan adalah sebuah terbosan yang harus kita kawal bersama," begitu kata Suraidah Suhardi. (*/Naf)