OPINI

Edelweis Kembali; Kenangan Sama dengan Rasa yang Berbeda

Wacana.info
(Foto/Firdaus Paturusi)

Oleh: Manaf Harmay

'Sesal' dan 'tinggalkan kenangan'. Dua lagu dari band indie Sulawesi Barat, Edelweis yang baru-baru ini telah dirilis kembali. 'Dirilis kembali', sebab keduanya merupakan single lama Edelweis yang pertama kali beredar di tahun 2005; kala itu beredar masih dalam bentuk kaset pita.

Di 2025 ini, 'sesal' dan 'tinggalkan kenangan' kembali hadir. Bagi mereka generasi 2005-an, yang mengikuti perkembangan musik lokal, kedua lagu itu jelas punya impresi tersendiri. Menyentuh, menyimpan pesan yang kuat.

Versi baru dari kedua single Edelweis di atas hadir dengan rasa yang lebih baru. Terdengar lebih segar. Begitu jelas update musikalitas dari band yang lahir lebih dari 20 tahun yang lalu itu. 

Kini, kedua lagu tersebut terdengar lebih kaya bunyi. Tak sekadar gitar, bass, drum dan vokal saja. 'Sesal' dan 'tinggalkan kenangan' versi baru itu kini punya bunyi-bunyian lain. Dari penambahan instrumen biola, serta aneka efek suara dari instumen keyboard. Penambahan instrumen menurut saya porsinya cukup.

Meski dengan aransemen yang baru, sedikit berbeda. Kedua single itu masih punya ruang yang cukup lega untuk keaslian dari lembar per lembar kenangannya. Bisa jadi karena kedua lagu itu terinspirasi dari kisah nyata dari penulisnya, heu heu heuuu...

Bergabungnya, Fuad (gitar) dan Koko Barlim (biola) jelas menambah dinamika tersendiri di tubuh Edelweis. Keduanya melengkapi komposisi Edelweis yang diisi Elmansyah (vokal), Iwa (gitar), Appi (bass) serta Suandi (drum).

Sentuhan moderen punya porsi yang pas di kedua lagu tersebut. Terdengar begitu jelas keseriusan Edelweis dalam proses produksi ulang 'sesal' dan 'tinggalkan kenangan'. Bang Iwa, bahkan beberapa kali memperdengarkan dua lagu itu kepada saya sebelum keduanya benar-benar dirilis. Ceritanya minta masukan, padahal apalah saya ini...

Yang pasti, 'sesal' dan 'tinggalkan kenangan' terdengar lebih matang. Jika membandingkannya dengan versi awal, dua singel itu kini punya energi yang lebih pasti. Sound gitar dari Iwa dan Fuad tetap mengaum, meski dengan kedewasaan yang jauh lebih terukur.

Hentakan drum dari Suandi pun begitu. Di kedua single itu, 'dus tak dus tak...' hasil kaki dan tangan Suandi seolah punya bentuk yang lebih berisi. Lebih punchy dengan karakter yang Suandi banget. Setubuh dengan betotan bass Appi punya daya pikat yang presisi.

Alunan biola dari Koko ?. Jangan ditanya. Sudah pasti bikin lagunya lebih manis lagi.

Meski hadir dengan warna yang sedikit berbeda, baik 'sesal' maupun 'tinggalkan kenangan' masih tetap sama dari sisi rasa. Khusus bagi penikmat musik lokal di era 2005-an, kedua single tersebut masih menyimpan kenangan yang sama, mendengarnya bagi memanggil kembali sederet kenangan yang hidup di masa itu. 

Oh iya, sentuhan moderen di kedua single itu pun agaknya masih cukup relate dengan para penikmat musik hari ini. Tak berlebihan rasanya jika kita semua cukup antusias menunggu album kedua dari Edelweis.

'Sesal' dan 'tinggalkan kenangan' adalah dua dari lima singel yang diaransemen ulang oleh Edelweis. Selain lima lagu lama (semua diaransemen ulang), lima lagu baru juga telah disiapkan sekaligus melengkapi 10 lagu di album kedua Edelweis. Jilka tak ada aral melintang, album baru Edelweis bakal dirilis Oktober tahun 2025 ini.

Mari bernostalgia bersama...