Potensi Terorisme dan Radikalisme di Sulbar; Aman, tapi...

LAPORAN; MUHAMMAD AKBAR
MAMUJU--Pelibatan seluruh lapisan masyarakat dalam upaya mencegah paham radikalisme serta aksi terorisme merupakan sesuatu yang mesti adanya. Berangkat dari hal tersebut, Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sulawesi Barat menginisiasi event Youth of Indonesia Festival yang dipusatkan di DAP Cafe, Mamuju, Kamis (10/24).
Sejumlah perwakilan dari berbagai SMA sederajat yang ada di Kabupaten Mamuju turut meramaikan event tersebut. Masing-masing perwakilan sekolah berksempatan untuk menampilkan aksi kreasinya di atas panggung. Dari kemampuan bernyanyi, seni tari, puisi hingga ada juga yang menampilkan bentuk budaya Mandar 'kalindaqdaq'.
"Ini tujuannya ini supaya kita memberi kesadaran kepada siswa siswi kita agar bagaimana pemuda itu bisa berkreasi. Harapannya, regam kreasi itu bisa jadi salah satu alasan untuk terjaganya semangat persatuan, kesatuan dan keamanan di Indonesia ini," beber Muhammad Imran Idris, Ketua FKPT Sulawesi Barat.
Youth of Indonesia Festival. (Foto/Muhammad Akbar)
Besar harapan FKPT Sulawesi Barat agar event serupa dapat dilakukan dengan lebih semarak lagi. Kata Imran Idris, pihaknya bahkan telah mengusulkan kepada BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme) satu program yang dinamai sekolah damai.
"Sekolah damai itu siswanya tetap terpelihara dari ancaman-ancaman radikalisme. Jadi kita libatkan siswa-siswa semua agama," sambung dia.
Dari kata mata FKPT Sulawesi Barat, potensi ancaman radikalisme dan aksi terorisme di Sulawesi Barat masih relatif kecil. Meski begitu, semua pihak wajib untuk tetap mewaspadai setiap potensi paham rasdikalisme dan terorisme di tengah masyarakat.
"Karena namanya gerakan bawah tanah itu kita tidak bisa deteksi. Jadi tetap kita harus was-was. Dengan cara seperti ini (menggelar kegiatan), kita memanggil seluruh stakeholder. Ada pelibatan masyarakat, dari budayawan, seniman, tokoh pendidik dan tokoh agama kita undang untuk antisipasi munculnya segala ancaman yang bisa muncul," Muhammad Imran Idris menutup. (*/Naf)