Pemilhan Serentak Tahun 2024

Di Mamasa, SDK Janjikan Tambahan Insentif bagi Perangkat Desa

Wacana.info
Kampanye SDK-JSM di Kecamatan Tawalian, Kabupaten Mamasa. (Foto/Istimewa)

MAMASA--"Bagi para kepala desa, saya ingin sampaikan pada seluruh kepala desa jika saya bersama JSM (Mayjend Purn. Salim S Mengga) jadi gubernur dan wakil gubernur, saya kasih tambahan gaji Rp 1. 000.000 per bulan,". 

Hal itu disampaikan calon gubernur Sulawesi Barat, Suhardi Duka (SDK) dalam kesempatan kampanye pertemuan terbatas di Kelurahan Tawalian, Kecamatan Tawalian, Kabupaten Mamasa, Kamis (17/10).

SDK yang mantan anggota DPR-RI menilai, peningkatan insentif bagi kepala desa merupakan hal yang sifatnya penting.  Tak hanya itu, seluruh perangkat pemerintahan desa pun mesti ditingkatkan insentifnya.

"Saya juga akan kasih tambahan penghasilan bagi semua perangkat desa sebesar Rp 500.000 per bulan," tegas SDK di hadapan sejumlah masyarakat yang sempat hadir.

Wujudkan Mamasa sebagai Destinasi Pariwisata yang Unggul

Di titik kampanye lainnya, SDK pun menegaskan komitmennya untuk upaya perbaikan infrastruktur jalan yang ada di bumi Kondosapata Waisapaleleang. Saat berkampanye di Kecamatan Balla, Kabupaten Mamasa, Bupati Mamuju dua periode itu menilai, Mamasa mesti tampil terdepan sekaligus meyakinkan sebagai pusat destinasi pariwisa di Sulawesi Barat.

Kampanye SDK-JSM di Kecamatan Balla, Mamasa. (Foto/Istimewa)

"Mamasa kita sepakati untuk menjadi kabupaten pusat wisata di Sulawesi Barat, Mamuju ibu kota provinsi, Majene kota pendidikan dan seterusnya. Kita sudah sepakati itu," beber SDK.

Sayangnya, wujud infrastruktur pendukung seperti jalan, jembatan serta infrastruktur lainnya belum cukup menopang semangat utama dalam menjadikan Mamasa sebagai pusat destinasi pariwisata di Sulawesi Barat. Sesuatu yang, menurut SDK, jadi salah satu penyebab masih rendahnya angka kunjungan wisatawan di Kabupaten Mamasa.

"Bagaimana mau masuk wisatawan, kalau tidak ada jalannya. Karena tidak mungkin wisatawan ini dari Makassar langsung ke Mamasa. Harus dari Makassar ke Toraja dulu, dari Toraja baru ke Mamasa, baru ke Mamuju. Kan begitu perjalananya wisatawan mancanegara," tutur dia.

SDK optimis, jika hubungan antara pemerintah pusat, Pemprov dan dan Pemkab terkoneksi dengan baik, persoalan infrastruktur jalan penghubung di Mamasa dapat terselesaikan. 

"Saya dengan Pak Salim pernah jadi anggota DPR-RI. Saya lima tahun di Banggar, Rp 3.500 Triliun anggaran saya masih sempat membahas untuk tahun anggaran tahun 2025. Jika sekiranya pemerintah menciptakan konektivitas yang baik antara Sulbar dengan pusat, saya kira ini bisa kita lakukan. Dan Insya Allah saya dengan Pak Jenderal Salim akan melakukan itu," begitu kata SDK. (*/Naf)