Kader NasDem Usung Enny, Anwar Singgung Kekecewaan di Pilkada 2020

Wacana.info
Anwar Adnan Saleh bersama Enny Anggraeni di Momentum Peresmian Sekretariat DPW NasDem Sulbar. (Foto/Istimewa)

MAMUJU--Mayoritas kader NasDem di Sulawesi Barat menginginkan Enny Anggraeni untuk maju jadi penantang Pilkada Provinsi Sulawesi Barat tahun 2024. Meski begitu, parameternya harus jelas sebab NasDem tak ingin catatan buruk di Pilkada tahun 2020 kembali terulang.

Hal itu disampaikan Ketua DPW NasDem Sulawesi Barat, Anwar Adnan Saleh kepada sejumlah awak media. Di temui usai meresmikan sekretariat DPW NasDem Sulawesi Barat, Minggu (6/02), Anwar tak menampik kuatnya dorongan kader NasDem agar Enny maju sebagai calon Gubernur di Pilkada Provinsi tahun 2024 mendatang. 

"Tentu saya sebagai ketua akan saya respon. Tergantung nanti kondisi dan keadaan ke depan. Kita di NasDem itu ada lembaga survei. Lembaga survei ini yang akan memberi patron seorang kader itu bisa memenangkan atau dimenangkan dalam pertarungan atau tidak. Semua tergantung survei," ucap Anwar Adnan Saleh.

NasDem, sambung Anwar, punya parameter tersendiri dalam menentukan siapa figur yang bakal dijagokan untuk terlibat dalam pertarungan politik sekelas Pilkada. Di lain sisi, memberlakukan pertimbangan khusus bagi kader juga jadi hal yang sifatnya niscaya.

"Yang menurut keyakinan kita, walaupun surveinya katakanlah sama dengan kader lain mampu kita menangkan, tentu akan kita dukung. Survei saya kira tahun 2023, tahun ini belum. 2023 kita akan menyatakan sikap, kemudian karena itu didahului Pileg dulu tanggal 14 Februari 2024, kemudian 10 bulan kemuduian kita memasuki Pilkada," sambung Anwar, mantan Gubernur Sulawesi Barat yang juga suami Enny Anggraeni itu.

Perhitungan matang jadi hal yang wajib bagi NasDem sebelum menyatakan diri mengusung figur tertentu dalam kontestasi Pilkada. Anwar tak ingin kekecewaan untuk hasil Pilkada tahun 2020 kembali dirasakan oleh partai besutan Surya Paloh tersebut.

"Saya kira tidak bisa dielakkan (desakan kader untuk mengusung Enny sebagai calon Gubernur). Karena perjalanan saya di enam kabiupaten baru-baru ini semua di bawah itu mendesak. Jadi sebagaimana juga harapan ketua umum, kalau peluang ada kenapa tidak kita dorong kader kita. Walaupun ada kekecewaan DPP. khususnya Ketua Umum karena Pilkada baru-baru ini, khususnya di Mamuju kita kalah telak," pungkas Anwar Adnan Saleh. (Naf/B)