Wacana Perubahan Nama Bandara Dimulai Sejak Era Anwar, tapi...
MAMUJU--Nama mantan Gubernur Sulawesi Barat, Anwar Adnan Saleh disebut-sebut terlibat dalam usulan perubahan bama Bandara Tampa Padang Mamuju. Sebuah kebijakan yang belakangan kembali disuarakan dan berimbas pada gelomboang penolakan yang cukup kuat di tengah masyarakat.
Anwar sendiri tak menampik informasi tersebut. Ia mengaku, seminar perubahan nama Bandara Tampa Padang memang dilakukan saat ia masih duduk dikursi 'Sulbar 01' beberapa tahun lalu. Seminar yang disebut Anwar juga jadi penyebab perdebatan di tengah masayarakat kala itu.
"Itu betul (usulan perubahan nama bandara sejak dilakukan di era Anwar Adnan Saleh menjabat Gubernur). Saya yang memprakarsai seminarnya dulu," ungkap Anwar Adnan Saleh yang ditemui usai meresmikan sekretariar DPW NasDem Sulawesi Barat, Minggu (6/02).
"Tapi setelah saya hitung, kita putuskan, muncul pro kontra, saya pending. Begitu," sambung pria yang kini jadi orang nomor satu di kepengurusan Partai NasDem Sulawesi Barat itu.
Kini, Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat kembali membunyikan isu tersebut. Rapat terbatas yang dipimpin Sekprov Sulawesi Barat, Muhammad Idris belum lama ini bahkan telah memutuskan bakal mengusul perubahan nama Bandara Tampa Padang Mamuju menjadi Bandara Andi Depu Tampa Padang Mamuju.
Serupa dengan reaksi yang muncul pada pelaksanaan seminar perubahan nama Bandaara beberapa tahun lalu, keputusan rapat lintas OPD yang digelar di Rujab Sekprov Sulawesi Barat itu pun menimbulkan pro kontra di tengah masyarakat.
Bagi Anwar, ketimbang mengubah nama Bandara, jauh lebih baik bagi pemerintah untuk menggenjot pemanfaatan terminal baru di Bandara kebanggan Provinsi Sulawesi Barat itu. Terlebih jika menghitung masa jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Barat yang tersisa beberapa bulan lagi
"Sebelum berakhir masa jabatan Gubernur agar itu (gedung terminal baru Bandara) bisa dipergunakan untuk penumpang datang dan pergi. Itu jauh lebih baik dari pada sekadar mengubah nama. Bukan yang mendesak, karena nama ini sudah ada sebenarnya," urai dia.
"Tahan dulu. Ini kan tinggal tiga bulan lagi lah (masa jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur). Ini timbul pro kontra, sedangkan dia tinggal tiga bulan. Jadi akan meninggalkan beban, semacam bom waktu bagi pejabat berikutnya," demikian Anwar Adnan Saleh. (Naf/B)