Ada Apa dengan Dorce ?
POLMAN--Sudah sangat matang rencana pemerintah provinsi Sulawesi Barat untuk urusan memeriahkan malam pergantian tahun. Dorce Gamalama beserta sejumlah artis dari Jakarta lainnya bahkan telah dipastikan tampil di panggung utama pesta pergantian tahun yang dipusatkan di lapangan kantor Gubernur Sulawesi Barat.
Sayang, rencana tersebut urung terwujud. Lewat konfrensi pers yang digelar di salah satu Warkop di Mamuju beberapa hari lalu, ketua panitia pelaksana panggung hiburan malam pergantian tahun pemerintah provinsi Sulawesi Barat, M Natsir menyatakan Dorce cs batal tampil.
Tampaknya, pemerintah provinsi Sulawesi Barat benar-benar merasakan betapa deras suara penolakan publik atas rencana tersebut. Di ragam dinding-dinding media sosial, penolakan tersebut memang begitu lantang disuarakan oleh sejumlah pihak.
Alasannya, kegiatan hiburan yang diinisiasi oleh pemerintah tersebut sangat tidak pas untuk digelar di tengah suasana bangsa yang sedang berduka oleh beberapa musibah yang terjadi di sejumlah daerah.
Faktor Dorce juga jadi alasan lainnya. Lewat beberapa ciutan di berbagai media sosial, publik menganggap Dorce merupakan publik figur yang tidak layak untuk didatangkan. Alasannya ?, apalagi kalau buka Dorce Gamalama yang faktanya wanita transender.
Penolakan nyang bertubi-tubi tersebut membuat panitia pelaksanan berkeputusan untuk membatalkan pertunjukan Dorce Cs di Mamuju. Secara bersamaan, panitia pun menggeser jadwal perform Dorce dan kawan-kawan ke Polman sebagai rangkaian HUT Polman ke-59.
Reaksi masyarakat Polman atas rencana di atas tak kalah kerasnya. Aksi turun ke jalan bahkan digelar oleh berbagai pihak dengan agenda utama; tolak Dorce.
Presepektif berbeda disuarakan oleh Gusdurian Polman. Koordinator Gusdurian Polman, Zulkifli menyebut, publik idealnya melihat Dorce tidak dengan kaca mata kuda.
Kata dia, sosok Dorce yang dikenal punya insting kepedulian sosial yang tinggi, bahkan memiliki lembaga sosial untuk menampung anak-anak yatim piatu, harusnya dijadikan pertimbangan khusus sebelum 'menghakimi'artis yangn dikenal cukup kocak itu.
Dorce Gamalama seperti dikutip dari berbagai sumber, juga telah membangun sekolah gratis untuk yatim piatu, kaum dhuafa dan lansia. Fasilitasnya pun cukup lengkap. Sekarang memang lebih eksis melakukan aksi sosial baik di lingkungan sekitar tempat tinggalnya atau di daerah yang terkena musibah.
Salah satu aksi sosial dan bentuk kepedulian Dorce Gamalama di lingkungan sekitar tempat tinggalnya adalah dengan membangun sekolah gratis. Sekolah Islam Kasih Sayang Ibu nama sekolahnya.
"Melihat sisi lain dari Dorce selain dari seorang entertainer, sumber mata pencahariannya disalurkan untuk memenuhi kebutuhan hidup anak-anak asuhnya. Kita tentunya bisa menilai Dorce ini punya jiwa mulia yang selalu ingin berbagi, terutama kepada anak yatim piatu," ujar Zulkifli kepada WACANA.Info, Senin (31/12).
Kepribadian Dorce yang dianggap memiliki kepekaan sosial, sebenarnya harus diapresiasi. Yang mestinya diwaspadai, kata Zukifli, ada pihak-pihak yang telah dengan nyata merusak citra dan moral masyarakat. Pihak yang merampas ruang hidup masyarakat.
"Seperti kasus di Beroangin. Lahan petani diklaim jadi HTP dan akan dijadikan lokasi peternakan sapi. Padahal petani sudah lama mengelola tutup Zulkifli. (Keto/A)