POLMAN--maraknya kasus konflik agraria, akses ekonomi untuk usaha kecil yang terbilang masih sulit, serta indeks kecerdasan politik di Sulawesi Barat yang dianggap masih jauh dari harapan membuat lembaga Marwan Institut terbentuk.

Kepada WACANA.info, Marwan menyakini lembaga yang ia bentuk bakal menjadi wadah untuk membawa masyarakat pada taraf ekonomi dan politik yang jauh lebih baik.

"Marwan institut ini dibuat sebagai bentuk keprihatinan kami melihat masyarakat Polman dan Sulawesi Barat. Bagaimana lebih cerdas dalam berpolitik. Lebih dari itu, kami punya cita-cita memajukan ekonomi masyarakat," ujar Marwan, Sabtu (29/12).

Alumni UNHAS itu menambahkan, di tengah putaran roda birokrasi yang belum maksimal, Marwan Institut diharapkan mampu memberi jawaban atas persoalan pelayanan publik di provinsi ke-33 ini.

Bukan sekedar menjadi corong kritik saja, Marwan pun menyebut, lembaga tersebut juga bisa membawa angin segar untuk masyarakat Polewali mandar dan Sulawesi barat dalam bentuk kerja-kerja nyata di tengah publik.

"Ke depan kami akan mencoba membantu biaya siswa, pelatihan kewirausahaan, dan tingkat kebutuhan masyarakat lainya. Jadi Marwan Institut ini bukan hanya menjadi corong kritik saja, tapi menjadi ruang harapan masyarakat Polman dan Sulawesi Barat," tutup Marwan. (*/Keto)