Masossor Manurung Sisakan Kekecewaan di Benak Prada Sulbar

MAMUJU--Perhimpunan Pemuda Hindu Indonesia (Prada) Sulawesi Barat mengaku kecewa atas pelaksanaan Masossor Manurung (menyucikan pusaka Kerajaan mamuju) yang dihelat di kompleks rumah adat Mamuju, Kamis (13/07).
Ketua Prada Sulawesi Barat, I made Artiasyah mengungkapkan, penyelenggaraan prosesi adat tersebut tak meninggalkan nilai kesakralan alias biasa-biasa saja. Padahal menurutnya, prosesi itu merupakan ritual sakral yang penuh makna dan nilai.
“Masa yang jaga Satpol. Kalau betul mau acara adat, yang jaga gerbang harus perajurit kerajaan,“ kata I Made kepada WACANA.Info saat diteui di kompleks rumah adat.
Tak hanya itu saja, kekecewaan di benak I Made juga disebabkan lantaran komunitas Bali yang tak dilibatkan pada upacara 2 tahunan tersebut. Padahal, 'Manurung' adalah bukti betapa eratnya hubungan darah antara kerajaan Mamuju dengan kerajaan Badung, Bali.
“Cuma jadi pengisi acara saja,“ keluhnya.
I Made berharap, paniti penyelenggara even serupa di masa mendatang harus lebih siap dan harus lebih mengetahui seluk beluk prosesi adat tersebut. Harapannya, kesakralan 'Masossor Manurung' itu tidak sirna. (Keto/A)