Sah, Bau Akram Maksum Dai jadi Putra Mahkota Kerajaan Mamuju
MAMUJU--Bau Akram Maksum Dai, putra Maradika (Raja) Mamuju, Andi Maksum Dai kini resmi dinobatkan sebagai Putra Mahkota untuk Kerajaan yang dipimpinnya. Andi Maksum Dai beranggapan, di usianya yang kini telah menyentuh 76 tahun, dirinya sudah tidak dapat melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagai seorang Raja.
Sebagai seorang putra mahkota kerajaan Mamuju, Bau Akram sebertugas mendampingi dan mewakili Maradika dalam pelaksanaan tugas kerajaan apabila Maradikan berhalangan hadir.
“ Tugas dari putra mahkota adalah mendampingi, mewakili raja apabila berhalangan hadir dalam melaksanakan tugas kerajaan. Putra mahkota ini juga dipersipakan untuk menggantikan Raja apabila Raja meninggal dunia,” urai Andi Maksum Dai, setelah menobatkan putra mahkota di kompleks rumah adat Mamuju, Rabu (12/07).
Pengukuhan putra mahkota kerajaan Mamuju merupakan rangkaian acara untuk memperingati hari jadi Mamuju yang ke-477 Tahun.
Selain mengukuhkan putra mahkota, Andi Maksum Dai juga mengukuhkan tiga orang pemangku adat yang melengkapi Gala'gar Pitu; pembantu utama Raja dalam melaksanakan tugas.
Tiga orang pemangku adat yang dikukuhkan masing-masing, H. Aras Tammauni sebagai Pue Ballung, Muhammad Thamrin Andi Endeng sebagai Pue To Kasiwa dan Anwar Kamil sebagai Kadhi.
“Dengan keberadaan lembaga adat, semoga dapat menjadi mitra pemerintah daerah dalam mengatasi setiap persoalan dan kebutuhan daerah utamanya yang berkaitan pengembangan kearifan lokal, pelestarian budaya dan aset budaya, pembinaan dan pengembangan kebudayaan dan hal-hal yang berkaitan dengan adat istiadat,”sebut Bupati Mamuju, Habsi Wahid.
Acara tersebut turut dihadiri Gubernur Sulawesi Barat, Ali Baal Masdar, Kapolda Sulawesi Barat, Brigjen Pol Nandang, Komandan Korem 142 Tatag, Kolonel Inf. Taufik Shobri, Ketua DPRD Mamuju, Suraidah Suhardi, Wakil Bupati Mamuju, H. Irwan SP Pababari, Komandan Kodim 1418 Mamuju, Letkol M. Imran, Kapolres Mamuju, AKBP. M. Rifai, serta para Raja Pitu Ulunna Salu dan Pitu Babana Binanga, dan seluruh Pemangku Adat Gala'gar Pitu. (*/Naf)