Launcing Gerakan Revolusi Mental, Asri: Jangan Terlalu Sering Bikin Acara Ceremony

Wacana.info
Asri Anas. (Foto/Istimewa)

MAMUJU--pemerintah provinsi Sulawesi Barat me-launching  gerakan revolusi mental di anjungan Pantai Manakarra, Jumat (07/04), pagi. 

Terdapat lima hal utama yang diusung dalam gerakan tersebut. Kelimanya masing-masing, gerakan Indonesia melayani, gerakan Indonesia bersih, gerakan Indonesia tertib, gerakan Indonesia mandiri, dan gerakan Indonesia bersatu.

Mengomentari kegiatan tersebut, Anggota DPD RI, Asri Anas menuturkan, launching gerakan revolusi mental tersebut idealnya dijadikan momentum bagi pemerintah untuk tidak hanya rutin menggelar kegiatan yang sifatnya seremonial belaka.

Yang jauh lebih penting menurut Asri, ialah bagaimana pemerintah membuktikan diri dengan kerja-kerja yang lebih jelas, sesuai dengan nafas yang diusung di gerakan revolusi mental.

"Menurut saya, Pemda jangan terlalu sering buat acara sifatnya seremoni. Lima poin di atas tidak usah dikampanyekan, tapi lakukan dalam kegiatan sehari hari, dalam 
Lingkungan kerja, kantor dan rumah. Coba ke kantor Pemda di Sulbar, apakah benar benar bersih dan lain-lain, silahkan jawab sendiri," tutur Asri Anas. 

Lebih lanjut, Senator putra Tapango itu menjelaskan, Aparatur Sipil Negara sudah seharusnya membuktikan diri dengan meningkatkan kualitas diri dalam melayani masyarakat. Mental dan budaya kerja birokrasi merupakan hal yang penting untuk dibenahi, agar dapat menjadi panutan bagi masyarakat.

"Masyarakat itu mencontoh. Kalau pemerintahnya bagus, masyarakat pasti ikut," kata Asri.

Launching gerakan revolusi mental sendiri dihadiri Plt Gubernur Sulawesi Barat, Carlo Brix Tewu, Kapolda Sulawesi Barat, Brigjen Pol Nandang, Bupati Mamuju, Habsi Wahid, Wakil Bupati Majene, Lukman, Kasrem 142 Tatag, serta sejumlah pejabat daerah lainnya. (Keto/B)