Rahim Soal Pemilukada Polman: ‘Biarkan Mengalir Seperti Air’

Wacana.info
Abdul Rahim. (Foto/Net)

POLMAN--Sekertaris DPW Partai NasDem Sulawesi Barat, Abdul Rahim tak tertarik untuk membicarakan Pemilukada Polewali Mandar. Menurutnya, pesta demokrasi di 'bumi tipalayo' masih terlalu dini untuk dibahas sekarang.

"Pilkada akan tiba dengan sendirinya tanpa harus memacu diri untuk segera sampai. Biarkan mengalir seperti air,” sebut Rahim, Jumat (3/03).

Hal itu sekaligus sebagai tanggapan Rahim atas pernyataan Ketua DPC Demokrat Polewali Mandar, Syamsul Samad yang mengaku akan menyiapkan figur untuk mematahkan dominasi petahana di pesta demokrasi masyarakat Polewali Mandar tersebut.

Seperti diberitakan sebelumnya, Bupati Polewali Mandar, Andi Ibrahim Masdar telah menegaskan kesiapannya untuk kembali bertarung di Pemilukada yang bakal digelar 2018 mendatang.

Menurut Rahim, hingga detik ini, belum belum satupun figur yang mampu menyamai kekuatan politik yang dimiliki Andi Ibrahim Masdar. momentum Pemilukada Polewali Mandar, Andi Ibrahim Masdar, kata Rahim, masih jadi yang terdepan, baik dari sisi popularitas, maupun elektabilitas.

"AIM yang kini menjabat sebagai Bupati Polman, sampai saat ini di Polman belum ada tokoh yang mampu menyangi maupun mengimbangi kekuatan dan elektabilitas serta popularitasnya," sambung Rahim, pria yang juga Ketua Komisi IV DPRD Sulawesi Barat itu.

Rahim mengaku, pihaknya, setidaknya sampai hari ini, belum sekalipun membahas bangunan koalisi partai yang akan mengusung Andi Ibrahim Masdar di kursi Bupati Polewali Mandar untuk periode kedua. 

“Nasdem memandang masih terlalu dini bicara soal siapa berkoalisi siapa. Lebih naif lagi kalau sudah ada pemikiran mau menumbangkan orang tertentu. AIM belum berfikir soal Pilkada, karena beliau masih fokus memaksimalkan pencapaian visi-misi yang saat ini semakin bisa dilihat dan dirasakan hasil bahkan prestasinya,” terangnya.

Diungkapkan Rahim, apa yang dilakukan Andi Ibrahim Masdar di lima tahun kepemimpinannya di Polewali Mandar telah mampu membawa perubahan positif bagi kemajuan daerah. Atas dasar itu, Andi Ibrahim Masdar dianggap masih jadi idola utama untuk kembali memimpin kabupaten yang berbatasan langsung dengan provinsi Sulawesi Selatan itu.

“Itu bisa subjektif. Tetapi berdasarkan pengamatan kami di masyarakat, baik di kota maupun di pelosok-pelosok, nampaknya figur AIM masih cukup tinggi akseptabilitasnya,” cetus Rahim.

“Makin banyak calon, semakin bagus. Karena menunjukkan proses demokratisasi yang berjalan dengan baik,” pungkas Abdul Rahim. (Ftr/Naf)