Musda Golkar Sulbar Berujung Aklamasi ?
MAMUJU--Ada semacam harapan agar pemilihan ketua umum di gelaran Musda IV DPD Golkar Sulawesi Barat dapat dilakukan secara aklamasi. Bisa jadi, demi 'stabilitas', harapan tersebut jadi hal yang sangat wajar.
Politisi senior Partai Golkar Sulawesi Barat, H Sugianto pun bakal senang jika siapapun yang terpilih datang dari sebuah kesepakatan bersama. Meski begitu, hadirnya duel antarkandidat bukan hal yang mustahil.
"Saya kira, bagus kalau misalnya aklamasi. Tapi, siapapun tidak punya kewenangan untuk membatasi atau melarang calon untuk maju," kata H Sugianto, Kamis (20/11).
Proses penjaringan bakal calon ketua DPD Golkar Sulawesi Barat yang akan jadi penentu. Apakah benar akan aklamasi atau Musda IV Golkar Sulawesi Barat kembali jadi ajang pertarungan bagi para kandidat.
Seperti diketahui, jadwal tahapan pendaftaran bakal calon Ketua DPD Partai Golkar Sulawesi Barat dimulai dari pengambilan dan pengembalian formulir pada 20 November hingga 22 November 2025. Penutupan pendaftaran pada 22 November 2025 pukul 16.00 Wita. Kemudian dilanjutkan dengan pleno penetapan bakal calon ketua digelar di 22 November 2025 pada pukul 17.00 Wita
"Itu pun kalau misalnya hanya ada satu nama yang mendaftar, tetap kami akan melakukan serangkaian verifikasi," ujar H Sugianto, sosok yang diamanahi jabatan ketua Steering Committee (SC) Musda IV Partai Golkar Sulawesi Barat itu.
Tak sebatas verifikasi administrasi saja, H Sugianto bahkan menyebut, pihaknya bakal menilai sang calon secara utuh. Termasuk rekam jejak, hingga komitmen tentang kesungguhan yang bersangkutan dalam memimpin 'beringin' di Sulawesi Barat.
"Abstrak memang untuk menilai kesungguhan seseorang. Tapi kan, saya dan teman-teman di SC ini bisa menilai. Kalau dia kader, kita ini kan hanya ada enam DPC. Saya kira bukan hal yang sulit untuk melakukan semacam tracking seputar rekam jejak, prestasi atau hal-hal relevan lainnya dari kandidat tertentu," begitu kata H Sugianto.
Musda IV Partai Golkar Sulawesi Barat telah dijadwalkan bakal digelar pada Minggu 23 November 2025. Informasinya, ketua umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia direncanakan hadir pada pelaksanaan Musda IV Partai Golkar Sulawesi Barat.
Keutuhan Golkar Mesti jadi Prioritas
Ada banyak suara yang menghendaki sebuah mekanisme evaluasi internal untuk kebesaran partai di masa mendatang. Hal itu disampaikan pengamat politik dari Universitas Sulawesi Barat, Muhammad.
Muhammad. (Foto/Manaf Harmay)
Kata dia, sukses mempertahankan kursi ketua DPRD Sulawesi Barat adalah target yang sangat realistis jika kader Golkar ingin berbicara banyak pada kontestasi Pilgub 2029. Bukan tampil sebagai calon wakil gubernur, tapi berdiri tegak sebagai penantang kursi gubernur.
"Maka menjelang pemilihan, dari nama-nama calon yang beredar, jelas siapapun yang mempunyai modal sosial, politik, finansial, sangat potensial untuk dihadirkan sebagai calon gubernur Sulawesi Barat dan memiliki jejaring Golkar di tingkat pusat. Saya kira itu yang akan melenggang ke kursi ketua DPD Golkar Sulawesi Barat," terang Muhammad kepada WACANA.Info.
Mau prosesnya aklamasi atau tetap dengan dinamika, Muhammad melihat setidaknya ada tiga tokoh Golkar Sulawesi Barat berdiri di garis paling depan untuk kursi Ketua Golkar Sulawesi Barat.
"Petahana, Aras Tammauni, Samsul Mahmud serta Yaumil Ambo Jiwa. Ketiganya punya kans dan saya yakin masing-masing punya gerbong yang kuat di internal Golkar. Bagi saya, penting membangun soliditas, karena jika gerbong ini berbenturan satu sama lain, jelas akan berpengaruh besar pada raihan suara Golkar Sulawesi Barat ke depan. Entah itu di ajang Pemilu apalagi di Pilkada. Mungkin ini yang bisa menjadi motivasi untuk mendorong proses pemilihan ketua di gelaran Musda bisa dilakukan secara aklamasi," pungkas Muhammad.
Beringin yang Selalu Misterius
Dinamika, dialektika, serta ragam teknik politik selalu jadi warna yang dominan dalam setiap pelaksanaan Musda Partai Golkar. Terbilang cukup matang mengelola hal tersebut, partai berlambang pohon beringin itu acap kali mempertontonkan pertarungan para ahli strategi politik untuk setiap sukesi kepemimpinan internal.
Muhammad Taufik Iksan. (Foto/Istimewa)
Berujung aklamasi atau bakal jadi arena pertarungan para jagoan 'beringin' di Musda nanti, semua akan sangat ditentukan oleh beberapa indikator. Direktur Lembaga Observasi Politica (LOPI) Sulawesi Barat, Muhammad Taufik Iksan menyebut, bukan beringin jika tak menyimpan unsur misterius.
"Bisa saja aklamasi, jika seluruh kepentingan yang melibatkan para internal tokoh Golar Sulbar itu bisa dijahit dengan sempurna. Kalau upaya memintal sekian banyak kepentingan itu gagal, saya kira agak sulit untuk berharap Musda Golkar berakhir aklamasi," kata Iksan.
Faktor lain yang juga dominan, sambung Iksan, adalah keterlibatan kekuatan politik lain di luar rumah Partai Golkar itu sendiri. Menurutnya, sebagai salah satu sumbu politik utama di Sulawesi Barat, ada sekian banyak pihak yang berkepentingan secara langsung maupun tidak langsung pada sosok ketua DPD Golkar Sulawesi Barat nantinya.
"Itu jelas adanya. Faktor eksternal tak boleh dinafikkan. Jadi, menurut saya, semua poin di atas yang menjadi variabel penentu apakah Musda Golkar Sulbar berujung aklamasi atau justru menyajikan pertarungan sengit. Namanya juga Golkar, bukan beringin namanya kalau tidak misterius," Muhammad Taufik Iksan menutup. (*/Naf)









