Saat Gubernur Suhardi Duka Cicipi MBG di SMKN 1 Rangas

MAMUJU–Gubernur Suhardi Duka meninjau pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMKN 1 Rangas, Mamuju, Rabu (1/10). Suhardi Duka bahkan berksempatan mencicipi langsung MBG untuk memastikan kualitas dan kebersihannya.
“Hari ini saya ingin buktikan bahwa makanan MBG ini steril. Saya sendiri makan. Dan sebelum saya makan, saya cium, ternyata tidak basi, lalu saya makan. Saya kira anak-anak juga begitu,” ungkap Suhardi Duka sembari berdialog dengan sejumlah siswa mengenai pengalaman mereka menikmati MBG.
Sebelum ke sekolah, Gubernur Suhardi Duka lebih dahulu meninjau dapur MBG yang terletak di Rangas Beach, tempat penyediaan makanan sebelum disalurkan ke siswa. Di sana, ia berdialog dengan penanggung jawab Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang disebutnya sangat berhati-hati dalam menyalurkan makanan.
“Kalau ada yang keracunan, saya pikir itu bukan kesengajaan. Tapi kita akan perbaiki, Pak Presiden sudah menyampaikan kita akan perbaiki dan bagi SPPG yang ceroboh, itu di stop sementara," sambung dia.
Terkait kasus keracunan MBG yang sempat terjadi di Tapalang beberapa waktu lalu, Gubernur Suhardi Duka memastikan masalah tersebut sudah ditangani oleh pihak kepolisian. Sementara penyelenggara MBG juga telah melakukan investigasi pasca kasus tersebut.
Menurutnya, program MBG tidak boleh hanya dipandang dari sisi negatif, melainkan juga manfaat besarnya bagi anak-anak sekolah.
“Kritik boleh, silakan. Tapi bukan berarti program ini tidak baik. Ini program yang sangat penting untuk pemerataan gizi anak-anak, terutama di pedesaan,” bebernya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMKN 1 Rangas, Mahmud mengungkapkan, program MBG sudah berjalan selama sembilan bulan di sekolahnya. SMKN 1 Rangas merupakan sekolah pertama di Sulawesi Barat yang medapatkan program ini.
Kata Mahmud, sejak Januari 2025 program ini berjalan belum ada kendala yang didapati. Apalagi sampai keracunan. Semuanya berjalan dengan baik.
Bahkan untuk mengukur progres keberhasilan MBG tersebut setiap tiga bulan sekali para siswa ditimbang berat badannya.
"Sejauh ini tidak masalah berarti. Mereka sangat menikmati dan berharap bahwa program ini terus berjalan," katanya.
Ia menambahkan, siswa SMKN 1 Rangas sangat membutuhkan program MBG ini karena ada siswa yang berangkat ke sekolah belum sarapan dan ada juga siswa yang tidak membawa uang jajan.
"Tapi dengan adanya program pemerintah ini, makanan mereka terpenuhi, gizinya terpenuhi," begitu pengakuan Mahmud. (*/Naf)