Humaniora

Raih Gelar Doktor, Nana Tawarkan Kelincahan dan Tata kelola untuk Efisiensi dan Efektivitas

Wacana.info
(Foto/Istimewa)

MAKASSAR--Nana Puji Lestari, ASN di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Sulawesi Barat resmi menyandang gelar doktor. Gelar akademik prestisius itu sukses ia raih setelah berhasil mempertahankan disertasinya di hadapan tim penguji Universitas Hasanuddin (Unhas) baru-baru ini.

Sidang promosi doktor yang berlangsung di aula Prof. Syukur Abdullah (Lt.3) Fisip Unhas itu mengukuhkan Nana Puji Lestari sebagai pemilik gelar akademik tertinggi. Perempuan kelahiran Wotu, 06 Agustus 1981 itu sukses dalam penelitiannya berjudul 'Agile Governance Pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi se-Sulawesi'.

Secara umum, penelitian di atas adalah sebuah riset yang mengembangkan model agile governance yang bisa diterapkan pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi se-Sulawesi dalam upaya meningkatkan kinerja pelayanan publik. Agile governance adalah bentuk tata kelola yang menekankan pada fleksibilitas, adaptabilitas, kolaborasi, dan respon cepat terhadap perubahan lingkungan. 

Penerapan prinsip agile governance diharapkan dapat mentransformasi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dari entitas birokrasi yang menerapkan tata kelola tradisonal menjadi organisasi pembelajar yang dinamis, kolaboratif, dan berorientasi pada hasil.

Transformasi ini krusial agar Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu mampu secara proaktif merespon kebutuhan investor dan ekspektasi masyarakat akan layanan prima. 

Ada empat poin yang dihasilkan dalam penelitian yang diusung Nana Puji Lestari itu. Pertama, rekomendasi kebijakan yang konkret dan berbasis bukti (evidence-based) bagi pemerintah daerah provinsi se-Sulawesi dalam merumuskan strategi dan program untuk meningkatkan kinerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu melalui penerapan prinsip-prinsip agile governance.

(Foto/Istimewa) 

Kedua, memberikan gambaran bagi para pimpinan dan aparatur Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi se-Sulawesi dalam mengidentifikasi area prioritas untuk pengembangan kapabilitas agile dan kapabilitas tata kelola, serta dalam mengadaptasi dan mengimplementasikan pendekatan agile governance yang sesuai dengan kondisi dan tantangan spesifik di masing-masing daerah.

Ketiga, memberikan kontribusi pada penciptaan iklim investasi yang lebih kondusif, transparan, dan responsif di kawasan Sulawesi, yang pada gilirannya akan meningkatkan daya saing daerah, menarik lebih banyak investasi berkualitas, dan mendorong pertumbuhan ekonomi regional yang berkelanjutan. 

Serta keempat, menjadi model percontohan bagi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu di provinsi atau wilayah lain di Indonesia yang memiliki karakteristik tantangan dan konteks sosial-ekonomi yang serupa dalam upaya mereka meningkatkan kualitas pelayanan publik dan fasilitasi investasi.

Kepada WACANA.Info, Nana Puji Lestari berharap, penelitian itu dapat mewujudkan model agile governance yang tidak hanya menjadi pedoman strategis bagi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi se-Sulawesi dalam meningkatkan kinerja pelayanan publik, tetapi juga memberikan kontribusi nyata dalam memperkuat tata kelola pemerintahan yang adaptif, transparan, dan responsif.

"Dengan demikian, penelitian ini dapat membantu menciptakan iklim investasi yang kondusif, mendorong pertumbuhan ekonomi regional yang berkelanjutan, serta menjadi rujukan bagi daerah lain di Indonesia dalam mengembangkan pelayanan publik yang prima dan berdaya saing," begitu kata Nana Puji Lestari, Sabtu (24/08).

Untuk diketahui, selain sebagai fungsional analis potensi investasi pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Sulawesi Barat, Nana Puji Lestari juga tercatat sebagai asesor pada Badan Akreditasi Nasional Provinsi Sulawesi Barat serta dosen di Universitas Tomakaka Mamuju.

Ibu empat orang itu menyelesaikan pendidikan tinggi strata satu di Universitas Hasanuddin pada tahun 2003 (cum laude), serta strata dua di STIA LAN Makassar (cum laude) pada tahun 2015. (*/Naf)