Pemerintahan

SDK-Salim Menuju Pelantikan; Tak Ada Persiapan Khusus

Wacana.info
Suhardi Duka dan Salim S Mengga. (Foto/Santo)

JAKARTA--Suhardi Duka dan Salim S Mengga akhirnya tiba di langkah terakhirnya dalam ikhtiar menuju kursi gubernur dan wakil gubernur Sulawesi Barat. Jika tak ada aral melintang, oleh Presiden RI, Prabowo Subianto Kamis 20 Februari 2025, keduanya bakal dilantik sebagai gubernur dan wakil gubernur Sulawesi Barat.

Baik Suhardi Duka maupun Salim S Mengga mengaku tak melakukan persiapan khusus menuju momentum tersebut. Kepada WACANA.Info, SDK (sapaan akrab Suhardi Duka) mengungkapkan, dirinya bersama sejumlah calon kepala daerah lainnya telah menjalani gladi bersih  pelantikan kepala daerah di Istana Kepresidenan, Jakarta.

"Tidak ada persiapan khusus. Tadi kita gladi bersih, berbaris sepanjang 1 Kilometer di bawah guyuran hujan. Lalu berdiri sekitar 2 sampai 3 jam. Cukup melelahkan tapi tetap dalam suasana yang menyenangkan demi untuk kebersamaan," ucap SDK, Rabu (19/02).

Salim S Mengga pun begitu. Tak ada persiapan khusus dari purnawirawan TNI Angkatan Darat itu menuju prosesi pelantikan. Salim hanya memberi perhatian khusus pada kondisi kesehatan.

SDK Saat Mengikuti Geladi Pelantikan Kepala Daerah di Jakarta. (Foto/Istimewa)

"Jangan sampai kita drop. Jadi tidak ada persiapan khusus, saya hanya ingin memastikan dalam kondisi yang sehat. Kalau ada waktu beristirahat, saya beristirahat," kata Salim yang dihubungi via sambungan telepon.

Dwitunggal

Sekali lagi, Salim S Mengga memberi penegasan atas komitmennya bersama SDK dalam menjalankan roda pemerintahan di Sulawesi Barat. Ia dan SDK adalah dwitunggal kepala pemerintahan di provinsi ke-33 ini.

Hal itu ditegaskan Salim sekaligus menyambung statement SDK di rapat koordinasi bersama para kepala OPD belum lama ini. Di momen tersebut, SDK mengatakan, keputusan gubernur adalah keputusan wakil gubernur, keputusan wakil gubernur adalah keputusan gubernur.

"Karena dalam catatan sejarah, hubungan kepala daerah dan wakilnya ada yang sudah mulai retak bahkan di awal-awal masa jabatan. Jadi kembali saya tegaskan, kekurangan yang ada dalam diri Pak SDK bisa saya tutupi, begitu pula sebaliknya," ujar Salim S Mengga, alumni AKABRI tahun 1974 itu.

Masih oleh dia, apa yang disampaikan oleh SDK di forrum rapat koordinasi itu juga menyimpan pesan sekaligus alarm bagi siapa saja agar tak melakukan upaya memecah belah SDK dan Salim. Sebab hanya dengan kebersamaan, visi Sulawesi Barat yang maju dan sejahtera itu dapat mewujud.

SDK dan Salim S Mengga di Forum Rakor Bersama Kepala OPD. (Foto/Istimewa)

"Kami ini dwitunggal. Jangan coba-coba melakukan upaya memecah belah. Makanya selalu saya sampaikan pentingnya koordinasi. Ini juga yang saya utarakan di hadapan para kepala OPD. Koordinasi adalah sesuatu yang mudah kita ucapkan, meski dalam perjalanannya terkesan sulit untuk kita lakukan," pungkas Salim S Mengga.

Revisi APBD Tahun 2025, Segera !

Sebagai tindak lanjut terbitnya Inpres Nomor 1 Tahun 2025, SDK dan Salim S Mengga mendudukkan sejumlah poin yang mesti dilakukan. Salah satunya segera melakukan revisi APBD tahun 2025 dengan belanja daerah yang tetap fokus pada kepentingan Masyarakat.

Dikutip dari paparan SDK-Salim di forum rapat koordinasi bersama para kepala OPD lingkup pemerintah Provinsi Sulawesi Barat, gubernur dan wakil gubernur Sulawesi Barat terpilih itu juga menilai konstruksi APBD perlu perlu ditata ulang agar lebih sehat dengan target pendapatan yang rasional.

Hal lain yang di-highlight adalah sektor pendidikan dan kesehatan termasuk penanganan kemiskinan dan stunting yang bakal jadi prioritas belanja. Pembangunan infrastruktur dasar bakal terus didanai melalui sumber pembiayaan daerah.

Sektor pertanian dan UMKM yang dapat menggerakkan ekonomi masyarakat juga jadi fokus prioritas. Termasuk sektor pelayanan publik yang juga menjadi prioritas sehingga tercipta pemerintahan yang responsif serta berorientasi pada kepentingan publik. (*/Naf)