Buntut Aksi Injak Bendera HMI oleh Oknum Satpol PP

Pj Gubernur Sulbar Minta Maaf

Wacana.info
Pj Gubernur Sulbar, Bahtiar Baharuddin Menyampaikan Permohonan Maafnya di Sekretariat HMI Cabang Manakarra. (Foto/Istimewa)

MAMUJU--Buntut dari aksi menginjak bendera organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang dilakukan oleh oknum anggota Satpol PP, Pj Gubernur Sulawesi Barat, Bahtiar Baharuddin menyampaikan permohonan maaf. 

Atas nama kepala pemerintahan di Provinsi Sulawesi Barat, Bahtiar menyampaikan permohonan maafnya secara langsung di serketariat HMI cangang Manakarra, Kamis (11/07) sore.

"Hari ini, saya Bahtiar Baharuddin penjabat Gubernur Sulbar meminta maaf. Mau apa lagi, saya juga tidak lihat peristiwanya. Saya juga sudah perintahkan Kasatpol Pak Jaun (untuk) meminta maaf," ucap Bahtiar di hadapan sejumlah kader HMI yang sempat hadir.

Seperti diketahui, insiden menginjak bendera HMI yang dilakukan oleh oknum anggota Satpol PP itu rupanya menyisakan kekesalan bagi keluarga besar HMI. Insiden yang terjadi di tengah aksi unjuk rasa aliansi mahasiswa yang digelar di kantor Gubernur Sulawesi Barat beberapa hari yang lalu itu pun mengundang ragam kecaman dari berbagai pihak.

"Sekali lagi atas peristiwa itu kepada saudaraku di HMI, adek-adek saya, teman-teman saya termasuk senior saya di KAHMI (Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam) di Sulbar maupun di seluruh Indonesia, atas nama pemerintah daerah meminta maaf atas peristiwa itu," sambung mantan Pj Gubernur Sulawesi Selatan itu.

(Foto/Istimewa)

Bahtiar juga menitip harapan kepada HMI dan seluruh organisasi kemahasiswaan agar dalam menyampaikan aspirasi lewat aksi unjuk rasa, hendaknya dilakukan dengan cara yang proporsinal dan juga beradab.

"Jangan berhenti bersuara. Jangan berhenti menyuarakan kebenaran. Jangan berhenti menyuarakan kepentingan pembangunan daerah. Tetapi dilakukan dengan cara beradab. Kritis penting karena dengan kritis kita maju," begitu kata Bahtiar Baharuddin.

Kasus Injak Bendera, Clear dan Clean !

Koordinator Presidium Majelis Wilayah (MW) KAHMI Sulawesi Barat, Jamil Barambangi memberi begitu menghargai langkah Pj gubernur yang telah menyambangi sekretariat HMI. Apalagi sampai secara langsung menyampaikan permohonan maafnya di hadapan kader HMI.

"Pertama, meminta agar adik-adik kalau ingin menyampaikan aspirasinya hendaknya dilakukan dengan cara yang proporsional, dan berbasis data. Beliau juga menyampaikan permintaan maaf atas insiden oknum Satpol PP yang melakukan pelecehan terhadap organisasi HMI, KAHMI dengan menginjak bendera HMI," urai Jamil Barambangi.

"KAHMI dan HMI pun mengapredsiasi kehadiran pak Pj di sekretariat HMI. Apalagi beberapa kali beliau menyampaikan permintaan maaf. Dan kami menyambut permintaan maaf itu dengan hati yang tulus. Kemudian untuk masalah bendera, itu sudah clear dan clean," peraih gelar doktor Universitas Negeri Jakarta itu menambahkan.

KAHMI dan HMI, sambung Jamil juga meminta agar Pj gubernur Sulawesi Barat, Bahtiar Baharuddin bersedia membuka ruang diskusi yang lebih besar. Penting untuk membincang banyak hal terkait arah pembangunan daerah.

Jamil Barambangi. (Foto/Net)

"Pak Pj juga meminta masukan dari berbagai kalangan, khususnya dari HMI dan KAHMI. Kami pun berharap agar pak Pj membuka ruang diskusi yang lebih besar dengan semua elemen. Kalau ada ruang diskusi, itu akan mengurangi eskalasi demonstrasi," tutup Jamil Barambangi.

Menerimanya dengan Setulus Hati

Terpisah, Ketua Badko HMI Sulselbar, Muhammad Ahyar mengapresiasi langkah Pj Gubernur Sulawesi Barat yang secara langsung menyampaikan permohonan maafnya di hadapan keluarga besar HMI. Kata dia, langkah tersebut merupakan perwujudan dari sikap bijak dari seorang pemimpin daerah.

"Kami tentu mengapresiasi langkah pak gubernur yang telah bersedia datang ke sekretariat HMI dan secara langsung menyampaikan permohonan maafnya di hadapan keluarga besar HMI. Untuk itu, kami menerimanya dengan setulus hati," tutur Ahyar.

Ia berharap, apa yang telah terjadi dapat dijadikan pelajaran oleh semua pihak. Tentang bagaimana seharunya para pihak dalam memperlakukan simbol organisasi terentu. 

"Meski telah meminta maaf secara langsung. Kami menegaskan bahwa HMI akan senantiasa jadi yang terdepan dalam menegakkan prinsip sosial kontrol kami. Memberi kritikan kepada pemerintah jika memang ada yang kami nilai telah menyimpang," pungkas Muhammad Ahyar.

Turut hadir pada kunjungan Pj Gubernur Sulawesi Barat sore itu diantaranya; Sekprov Sulawesi Barat, Muhamaad Idris, Wakil Ketua DPRD Sulawesi Barat, Abdul Rahim dan Abdul Halim, Kepala Kesbangpol Sulawesi Barat, Herdin Ismail, Plt Kasatpol PP Sulawesi Barat, Muh Jauh, dan sejumlah nama lainnya. (*/Naf)