Ramai-Ramai Mengecam Aksi Menginjak Bendera HMI; dari PMII hingga GMNI
MAMUJU--Gelombang kecaman terus bermunculan pasca tindakan oknum Satpol PP Suulawesi Barat yang tertangkap kamera menginjak bendera Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Tak cuma dari internal HMI saja, mengecam hingga mengutuk tindakan arogan itu juga datang dari sejumlah organisasi mahasiswa yang ada di Sulawesi Barat.
Ketua Pengurus Koordinator Canang (PKC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Sulawesi Barat, Hamka menilai, tindakan menginjak bendera HMI merupakan satu bentuk pelecehan. Ia pun menyangkan tindakan arogan dari oknum Satpol PP Sulawesi Barat itu.
"Karena bendera itu adalah simbol bagi orgisasi dan diposisikan sebagai sesuatu yang sakral. Melihat apa yang di lakukan oleh oknum Satpol PP, maka hal itu jelas telah mencoreng nama baik organisasi," kata Hamka dalam keterangan tertulisnya kepada WACANA.Info.
Ia pun meminta agar semua pihak untuk segera menyelesaikan persoalan tersebut. Dalam hal ini, kata Hamka, antara HMI secara kelembagaan dengan jajaran pemerintah Provinsi Sulawesi Barat.
Hamka. (Foto/Istimewa)
"Ini harus diselesaikan dengan para pihak yang bersangkutan. Dalam hal ini, HMI secara kelembagaan. Tentunya teman-teman HMI Punya mekanisme sendiri bagaimana masalah ini dapat diselesaikan," tutup Hamka.
Terpisah, Ketua DPD Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Sulawesi Barat, Sugiarto Alberth ikut menyayangkan tindakan berlebihan dari oknum Satpol PP tersebut. Kata dia, menginjak bendera organisasi, apapun organisasinya, merupakan tindakan yang tak ada celah pembenarannya.
Baginya, merusak, apalagi menginjak bendera organisasi tertentu merupakan perwujudan dari aksi arogansi.
"Aksi perusakan bendera yang merupakan lambang dan panji organisasi merupakan aksi arogansi. Hal itu dikarenakan setiap organisasi khususnya kemahasiswaan menjadikan panji-panji organisasi sebagai hal yang sakral," tutur Sugiarto.
Ia pun mendesak para pihak untuk segera mengusut tindakan arogan itu. Penting untuk segera dilakukan sebagai bahan pembelajaran bagi semua pihak, sekaligus agar publik punya pemahaman yang utuh tentang betapa sakralnya simbol organisasi tertentu.
Sugiarto Alberth. (Foto/Istimewa)
"Terlepas dari organisasi apapun, perusakan apalagi menginjak bendera merupakan tindakan yang sangat arogan. Sehingga bagi saya, ini perlu dilakukan pengusutan," begitu kata Sugiarto Alberth.
Seperti diketahui, aksi unjuk rasa sejumlah mahasiswa dari beragam organisasi di kantor gubernur Sulawesi Barat, Selasa (9/07) diwarnai tindakan salah seorang oknum Satpol PP yang terekam menginjak bendera HMI. Tindakan tersebut belakangan jadi penyebab munculnya ragam kecaman dari sejumlah pihak.
Bendera HMI sendiri memuat logo organisasi mahasiswa yang telah berdiri sejak Februari 1947 itu. Oleh sebagian pihak, menginjak bendera HMI sama saja dengan mencederai semangat dan substansi perjuangan HMI yang termaktub dalam logo organisasi itu.
Hal yang melatarbelakangi desakan pemerintah Provinsi Sulawesi Barat, khususnya Satpol PP untuk segera memberikan klatrifikasi sekaligus menyatakan permohonan maaf. (*/Naf)