Olahraga

Potensi Besar Itu Bernama Muhammad Zaky

Wacana.info
Muhammad Zaky Alfareza. (Foto/Instagram PBSI)

MAMUJU--Usianya memang masih belia. Soal prestasi, jangan diuragukan.

Muhammad Zaky Alfareza namanya. Anak muda kelahiran Mamuju, 5 Februari 2009 itu tak boleh dipandang sebelah mata. Prestasinya di dunia bulu tangkis terbilang cukup membanggakan.

Mengenal olahraga 'tepok bulu' sejak berusia 4 tahun, Zaky yang kini masih terdaftar sebagai pelajar di SMP Negeri 1 Mamuju itu sudah malang melintang di berbagai turnamen bulu tangkis, dalam dan luar daerah.

"Zaky itu waktu masih kecil memang sering saya bawa ke lapangan bulu tangkis. Kalau saya main, cukup sering Zaky sampe tertidur di lapangan bulu tangkis itu. Jadi, mungkin karena itu juga sampe ia lebih berminat untuk main bulu tangkis," ujar Muhammad Rusli, ayah Zaky kepada WACANA.Info belum lama ini.

Melihat potensi yang ada pada Zaky, Rusli memberi dukungan yang penuh pada perkembangan bakat dari atlet yang tergabung dalam klub bulu tangkis Mutiara Manakarra Mamuju itu. Beberapa tahun yang lalu, Zaky bahkan disekolahkan secara khusus di Kudus, Jawa Tengah untuk mempermantap skil bulu tangkisnya.

"Selain untuk supaya latihannya maksimal. Saya sekolahkan di Kudus juga karena di sana ada banyak turnamen. Jadi kemampuan Zaky itu bisa semakin terasah. Tidak seperti kita di daerah, yang kuantitas turnamennya terbilang cukup sedikit," beber Rusli.

Ayah Muhammad Zaky, Muhammad Rusli. (Foto/Manaf Harmay)

Teranyar, Muhammad Zaky sukses menyabet podium tertinggi di ajang Pare-Pare open awal Maret yang lalu. Zaky yang turun di nomor ganda putra itu berpasangan dengan Gifari asal Kabupaten Majene. Itu belum termasuk sederet prestasi lainnya yang jelas beriplikasi pada nama harum daerah.

"Yang agak berat memang, jujur bahwa perhatian dari pihak lain untuk perkembangan atlet potensial kita di daerah ini yang terbilang masih kurang. Sederhana saja, untuk urusan mengikuti berbagai turnamen itu, Muhammad Zaky harus menggunakan biaya sendiri. Belum lagi kendala pendidikan. Pihak sekolah juga terkesan tak memberi ruang yang cukup untuk Zaky bisa fokus dalam mengasah kemampuannya. Padahal lewat prestasi-prestasinya, saya kira sudah cukup beralasan bagi pihak sekolah untuk menyediakan ruang itu," keluh Muhammad Rusli.

Harapkan Dukungan Pemerintah

Adalah hal yang sangat disayangkan memang jika besarnya potensi atlet muda lokal seperti Muhammad Zaky itu tak mendapatkan dukungan dari berbagai pihak. Bagi Ketua Persatuan Bulu Tangkis Indonesia (PBSI) Kabupaten Mamuju, Muhammad Reza, adalah tanggung jawab semua pihak dalam hal memberi dukungan kepada setiap potensi atlet olah raga di daerah.

"Termasuk dari pemerintah. Kami memahami bahwa Pemkab Mamuju sangat keteteran pasca bencana gempa beberapa tahun yang lalu. Tapi sebaiknya hal-hal seperti pengembangan prestasi olah raga lokal baiknya tetap mendapat perhatian," ucap Reza.

Ketua PBSI Mamuju, Muhammad Reza. (Foto/Manaf Harmay)

Satu yang paling mendesak, kata Reza, adalah fasilitas olah raga bulu tangkis yang hingga kini belum tersedia. Selama ini, aktivitas bulu tangkis dari PBSI Mamuju masih dipusatkan di gedung milik swasta.

"Minimal memang kita sudah mesti punya gedung sendiri. Sebab dengan itu, agenda pelatihan serta aktivitas turnamen bisa kita lakukan dengan lebih maksimal lagi," pungkas Muhammad Reza. (*/Naf)