KPU Mamuju Goes To Pesantren

Misbar; Gerimis (yang tidak) Bubar

Wacana.info
Suasana Pemutaran Film Berjudul Kejarlah Janji di Pondok Pesantren Attahiriyah Annahdiyah, Kalukku, Mamuju. (Foto/Manaf Harmay)

MAMUJU--Ratusan santri-santriwati memadati pelataran pondok pesantren Attahiriyah Annahdiyah, Kalukku, Mamuju, Minggu (22/10) malam. Layar berukuran besar juga telah terpasang di salah satu sisi di pelataran yang berukuran sekira setengah luas lapangan sepak bola itu.

Perangkat sound sistem pun sudah siap. Lalu layar berukuran besar tadi sudah mulai menampilkan serangkaian gambar terkait sosialisasi pelaksanaan Pemilu tahun 2024. Selain tentunya beberapa video tentang peringatan hari santri nasional yang diperingati setiap 22 Oktober.

Sebagai salah satu upaya KPU RI dalam mensosialisasikan pelaksanaan Pemilu tahun 2024, sekaligus sebagai wujud nyata perayaan hari santri nasional, KPU se-Indonesia menggelar agenda nonton bareng film berjudul 'Kejarlah Janji' di pondok pesantren lewat program KPU Goes To Pesantren.

KPU Kabupaten Mamuju sendiri melakoni agenda tersebut di Pondok Pesantren Attahiriyah Annahdiyah, Kalukku, Mamuju, menggandeng komunitas film Pitu Sinema. 'Kejarlah Janji' sendiri merupakan film diproduksi KPU yang disutradarai Garin Nugroho.  

Film bergenre drama komedi itu dibintangi oleh sederet nama beken; Ibnu Jamil, Cut Mini, Shenina Cinnamon, BIma Zeno, Thomas Rian serta Trio Timus.

Di hadapan para santri-santriwati Attahiriyah Annahdiyah, Ketua KPU Kabupaten Mamuju, Indo Upe mengatakan, pondok pesantren tak sekadar mewujud sebagai lembaga pendidikan dan akhlak saja. Pesantren punya peran besar dalam hal melahirkan tokoh-tokoh pemikir bangsa dan negara.

"Banyak tokoh-tokoh besar yang lahir dari pesantren. Jadi, jangan berkecil hati. Jadikan ini semua sebagai penyemangat bahwa ada banyak nama besar yang lahir dari pesantren ini kemudian menjadi tokoh bangsa, menjadi pemikir dan mendedikasikan dirinya bagi negara," tutur Indo Upe di awal sambutannya.

(Foto/Instagram KPU Mamuju)

Indo Upe berharap, Film 'Kejarlah Janji' dapat memberikan edukasi kepada pemilih dalam hal ini kepada santri dan santriwati. Indo Upe juga optimis, dengan massifnya sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat, pelaksanaan Pemilu 2024 dapat berjalan dengan aman dan berintegritas.

"Yang juga bisa dorong adalah pesan agar pelaksanaan Pemilu yang damai, aman dan berintegritas. Film ini bisa menjadi tontonan yang menghibur, juga bisa menjadi tuntutan bagi kita semua," papar Indo Upe.

Tolak Politik Uang, Politisasi SARA, Ujaran Kebencian dan Hoaks

Kabupaten Mamuju oleh Bawaslu RI ditetapkan sebagai daerah dengan tingkat kerawanan tinggi pada pelaksanaan Pemilu 2024 mendatang. Dua segmen utama yang jadi fokusnya; netralitas serta kondisi sosial politik.

Pimpinan Bawaslu Mamuju, Zulkifli berharap, pondok pesantren dapat mengambil peran penting dalam hal menangkal sejumlah hal yang berpotensi menciderai jalannya pesta elektoral bertajuk Pemilu tahun 2024 nanti. 

"Jiwa dan raga kita mari sama-sama kita kerahkan untuk menolak politik uang, melawan segala bentuk politisasi SARA, melawan ujaran kebencian dan melawan sebagala bentuk hoaks," harap Zulkifli yang berbicara di hadapan ratusan santriwan-santriwati.

Sinopsis 'Kejarlah Janji' 

Film ini berkisah Pertiwi (Cut Mini), ibu mandiri yang menghidupi tiga anaknya yang sedang mencari identitas diri, Sekar (Shenina Cinnamon), Adam (Bima Zeno), dan Isham (Thomas Rian). Ibu tangguh yang dipenuhi masalah sejarah suami yang kalah dalam Pilkades, tapi juga menyimpan cinta penuh misteri. 

Suasana Pemutaran Film 'Kejarlah Janji' di Pondok Pesantren Attahiriyah Annahdiyah, Kalukku, Mamuju. (Foto/Aswad Atjo)

Masalah menjadi penuh drama dan komedi, ketika ketiga anaknya berkumpul pulang ke rumah. Ketiganya membawa masalah terkait identitas diri dan balas dendam kekalahan ayahnya.

Lucunya, anak-anak ini malah menemukan misteri cinta ibu mereka yang ingin menikah lagi. Semua terjadi di tengah riuh dan panasnya suasana menjelang Pilkades di desa yang dipimpin sosok lurah ganteng, Janji Upaya (Ibnu Jamil). Sosok lurah teladan, dengan status duda yang melahirkan beragam gosip pribadi bercampur gosip politik yang jenaka dan penuh drama. 

"Saya berharap, film 'Kejarlah Janji' dapat menjadi inspirasi dalam mengarungi pesta demokrasi Pemilu 2024," pungkas Zulkifli.

Jalannya Nobar 'Kejarlah Janji' di Pondok Pesantren Attahiriyah Annahdiyah malam itu sempat 'terusik' oleh guyuran hujan. Saat sedikit demi sedikit air turun dari gelapnya malam, ratusan santri-santriwati sempat membubarkan diri, mencari tempat berteduh. Pun dengan sejumlah kru dari Pitu Sinema yang dengan cekatan mengamankan sejumlah perangkat elektoronik dari guyuran hujan.

Kru Pitu Sinema Melindungi Perangkat Elektronik, Memastikan Pemutaran Film Dapat Berjalan Lancar di Tengah Guyuran Hujan. (Foto/Istimewa) 

Meski begitu, pemutaran film tak berhenti. 'Kejarlah Janji' tuntas diputar di layar berukuran besar itu, meski di tengah guyuran hujan. Para santri-santriwati dengan saksama menyaksikan film tersebut dari pelataran ruang kelas belajar maupun di tempat-tempat lain yang terlindung dari hujan.

Di dunia film ada satu istilah yang disebut Misbar alias Gerimis Bubar. Dinamakan begitu karena bioskop berada di tempat terbuka dan atapnya pun terbuka. Sehingga jika hujan turun, penontonnya akan bubar. 

Oleh karena 'Kejarlah Janji' tetap diputar, serta santri-santriwati tetap setia menyaksikan film dari tempat yang lebih aman dari guyuran hujan, maka tidak berlebihan jika menyebut agenda KPU Goes To Pesantren malam itu dengan istilah gerimis yang tidak bubar. (*/Naf)