Humaniora

Sebuah Pembuktian Lewat 'Masih Curiga'

Wacana.info
Proses Shooting Film Berjudul Masih Curiga Garapan Sanggar Seni Maloga, SMA Negeri 1 Kalukku Mamuju. (Foto/Pitu Sinema)

MAMUJU--Upaya Membumikan dunia sinematografi bagi generasi muda di Sulawesi Barat perlahan tapi pasti mulai menemukan titik terang. Paling tidak, hal itu dapat dibuktikan dengan sebuah karya film garapan peserta didik dari SMA Negeri 1 Kalukku, Kabupaten Mamuju.

Peserta didik dari SMA Negeri 1 Kalukku yang tergabung dalam sanggar seni Maloga telah menyelesaikan seluruh proses produksi sebuah film berjudul 'Masih Curiga'. Tak sampai di situ, film ber-grenre drama tersebut bakal di-launching akhir pekan ini.

Di bawah bimbingan komunitas sinematografi Mamuju, Pitu Sinema, film garapan peserta didik dari SMA Negeri 1 Kalukku itu dapat selesai tanpa menemui kendala yang cukup berarti. Sadly Asis mengatakan, mayoritas tenaga yang terlibat dalam seluruh rangkaian produksi 'Masih Curiga' adalah para peserta didik SMA Negeri 1 Kalukku sendiri.

"Kita akan launching Sabtu besok malam. Tempatnya di SMA Negeri 1 Kalukku," ucap Sadly Asis, Direktur Pitu Sinema dalam keterangan tertulisnya, Jumat (29/09) siang.

(Foto/Pitu Sinema)

'Masih Curiga' sendiri merupakan drama yang memuat pesan tentang nilai kejujuran. Sesuatu yang sebenarnya sederhana, walau bagi sebagian orang, terbilang sulit untuk diaplikasikan dalam berbagai dimensi kehidupan sosial.

Menurut Sadly, apa yang telah dituntaskan oleh sanggar seni Maloga, peserta didik SMA Negeri 1 Kalukku itu merupakan sebuah pembuktian tentang betapa sinematografi adalah ruang lapang yang punya potensi besar bagi tumbuh kembang kreativitas generasi muda. Ia berharap, gerakan tersebut dalam lebih massif lagi, utamanya dalam menyuarakan potensi wisata, potensi kearifan lokal, atau nilai-nilai kebaikan lainnya.

"Sebelumnya teman-teman juga melakukan pendampingan terhadap proses produksi pembuatan film yang dilakukan oleh santri yang ada di pondok pesantren Darul Abrar Toabo, Mamuju. Kami berharap, ekosistem dunia sinematografi dapat tercipta, dapat hadir dengan sebegitu baiknya di Sulbar ini, itu semua dimulai dengan menggerakkan para generasi muda," begitu kata Sadly Asis. (*/Naf)