HUT Sulbar; Jangan jadi Sekadar Rutinitas Tahunan Belaka !
MAMUJU--Perjalanan Provinsi Sulawesi Barat kini telah tiba di titik yang ke-19 tahun. Dari tahun ke tahun, ada sekian banyak hal yang telah dilalui oleh provinsi yang resmi terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2004 itu.
Pasang surut perjalanan Sulawesi Barat hingga berada di usia yang ke-19 tahun hendaknya dijadikan bahan refleksi dari semua pihak. Momentum peringatan hari jadi Provinsi Sulawesi Barat tak elok jika hanya sekadar dijadikan rutinitas tahunan belaka.
Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Barat, Suraidah Suhardi mengatakan, momentum peringatan hari jadi Provinsi Sulawesi Barat harus jadi ruang konsolidasi gagasan-gagasan yang belum tertunaikan untuk selanjutnya dapat menjadi energi baik dalam menata progres positif daerah di masa yang akan datang.
"Sehingga sudah sepatutnya kita memberi penghormatan yang setinggi-tingginya atas perjuangan para pendahulu kita dalam mendorong terbentuknya Provinsi Sulawesi Barat. Karena dari sanalah, gagasan dan nilai luhur itu bermula ditata," ucap Suraidah dalam sambutannya saat memimpin rapat paripurna istimewa DPRD Provinsi Sulawesi Barat, Jumat (22/09).
Suraidah di forum tersebut menambahkan, ada sejumlah hal penting yang harus mendapat atensi khusus pemerintahan di balik sejumlah capaian yang telah diraih. Tren ekonomi yang terus meningkat, menurut politisi cantik dari Partai Demokrat itu, tak cukup untuk memberi simultan ke sektor lainnya.
Di berbagai ruang interaksi bersama masyarakat, DPRD, masih kata Suraidah, senantiasa menyambut dan mesti menyampaikan harapan mereka tentang komitmen pemerintah dalam hal pembangunan infrastruktur jalan yang masih jauh dari harapan. Narasi tersebut mungkin sederhana, tapi bagi masyarakat merupakan hal fundamental.
"Bagi rakyat hari ini, jalan merupakan kebutuhan prioritas sebelum membincang gagasan yang lain untuk mendorong daerah ini jauh lebih maju. Tentu ini merupakan PR bersama pada berbagai jenjang pemerintahan dalam menentukan prioritas pembangunan," urai Suraidah.
Termasuk tentang kohesi sosial yang bergerak begitu aktifnya. Suraidah menyebut, tak sedikit yang berujung pada peristiwa kriminal. Khusus untuk gelaran agenda politik tahun depan, segala potens gesekan antarmasyarakat mesti jadi mendapat atensi tersendiri.
Ketua DPRD Sulbar, Suraidah Suhardi. (Foto/Istimewa)
"Penggunaan ruang publik bagi pejabat pemerintahan mesti hati-hati. Jangan sampai memicu gejolak secara diametral antar putra daerah hanya karena narasi-narasi yang dibangun oleh pihak-pihak yang tak memahami sosio kultural daerah ini. Bila tata kelola pemerintahan kita hari ini dinilai telah berhasil bertransformasi melalui platform digital, kita juga sedang beriringan dengan potensi gejolak sosial di ruang digital. Kecepatan teknologi informasi dan komunikasi bertemu dengan suasana demokrasi kita yang makin menunjukkan tren yang menuntut transparansi dan tanggung jawab sosial," terang dia.
Sulbar Harus Bergerak Lebih Cepat Lagi
Kepada WACANA.Info, Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Barat, Zudan Arif Fakrulloah menegaskan, peringatan hari jadi Provinsi Sulawesi Barat harus dimaknai sebagai momentum penguatan bagi seluruh lapisan masyarakat dalam hal menjaga kerukunan dan keharmonisan dalam kehidupan sosial. Ditemui di sela-sela Sulbar Expo 2023 di Anjungan Pantai Manakarra, Zudan menjelaskan, gerak ekonomi mesti terus bertumbuh, pencari kerja bisa mendapatkan pekerjaan, sektor unggulan bisa tumbuh lagi.
Pj Gubernur Sulbar, Zudan Arif Fakrulloh. (Foto/Didin Margo)
"Seperti kopi, kemudian kakao, termasuk kelapa, itu bisa tumbuh lagi. memelihara semanmgat untuk bersama-sama menjaga keharmonisan, menajaga kerukunan dan terus kita bersama-sama sulbar yang lebih sejahtera. Hal-hal yang membuat masyarakatnya itu merasa lebih aman, bahagia di Sulbar," ujar Zudan, Kamis (21/09) malam.
Provinsi Sulawesi Barat, masih kata Zudan, wajib untuk bergerak lebih cepat lagi. Itu demi posisi yang lebih setara dengan provinsi lainnya. Salah satu caranya adalah dengan menjaring sinergi dengan semua pihak, membangun jaringan-jaringan baru utamanya dengan yang ada di luar Sulawesi Barat agar investasi bisa masuk.
"Yang harus dicari itu adalah uang yang berada di luar Sulbar sehingga uang yang berputar di Sulbar ini bisa tambah banyak. Tapi kalau yang diputar hanya uangnya orang Sulbar di Sulbar sendiri, itu tidak besar pengaruhnya untuk menumbuhkan perekonomian. Kita harus bertumbuh, karena kompetitor kita di luat itu bergerak cepat, makanya kita juga harus bergerak lebih cepat lagi agar kita bisa setara dengan provinsi yang lain," pungkas Zudan Arif Fakrulloh. (*/Naf)