Humaniora

Rock Modern di 'Pasurungai Salili'

Wacana.info
Sunar Sweet. (Foto/Firdaus Paturusi)

MAMUJU--Muhammad Irsyad Basir, atau yang lebih tenar dengan nama Ical d'Academy jadi penampil utama di ajang Sulbar Expo tahun 2023 akhir pekan kemarin. Ribuan warga memadati Anjungan Pantai Manakarra, tempat even HUT Sulawesi Barat ke-19 itu digelar.

Selain Ical, dua band indie lokal Sulawesi Barat juga jadi pengisi acara pada malam itu. Keduanya adalah Sunar Sweet serta The Manakarra tentunya. Sederet lagu yang dibawakan oleh dua band tersebut sukses menghipnotis ribuan pasang mata para pengunjung sekaligus mampu menciptakan suasana akhir pekan menjadi lebih meriah lagi.

Ada yang menarik dari sajian yang ditampilkan oleh band ber-genre moderen rock, Sunar Sweet pada malam hari itu. Selain membawakan satu single terbarunya berjudul 'Terbaik Terindah', Sunar Sweet juga membawakan satu lagu daerah Sulawesi Barat berjudul 'Pasurungai Salili'.

Menyesuaikan diri dengan tema besar Sulbar Expo tahun 2023, 'Pasurungai Salili' (salah satu lagu populer berbahasa Mandar yang diciptakan oleh Saiful Sinrang) oleh Sunar Sweet dibawakan dengan memberi cita rasa musik rock yang cukup kental. 

Meski distorsi gitar dari Isran serta Jek terdengar begitu mengaum, serta dengungan bass hasil betotan Ian Piter hadirkan resonansi musik rock yang cukup kental, namun Nurul Mufly sang vokalis Sunar Sweet terbilang sukses bikin 'Pasurungai Salili' versi band indie yang berdiri sejak Maret 2006 itu tertap mengalun dengan manisnya. Belum lagi sang rapper, Zico yang berhasil memberi penegasan tentang kekhasan akan corak tersendiri pada musilk yang dimainkan oleh Sunar Sweet.

Tak sampai di situ, Sunar Sweet juga me-medley 'Pasurungai Salili' dengan satu lagu populer berbahasa Mandar lainnya berjudul 'Litaq Pembolongang'. Lagu yang diciptakan oleh Sjamsi Nurdin itu memang sudah cukup sering dibawakan oleh Sunar Sweet, tentu dengan aransemen ala Sunar Sweet.

Baik 'Pasurungai Salili', maupun 'Litaq Pembolongang' adalah dua lagu daerah Mandar yang bercerita tentang kerinduan tentang kampung halaman, keindahan, serta segala kebaikan yang ada di tanah Mandar, Provinsi Sulawesi Barat.

"Generasi muda mungkin tak begitu dekat dengan sejumlah lagu daerah kita. Tapi dengan memberi warna musik rock pada lagu Mandar, menurut saya, Sunar Sweet sudah ikut berpartisipasi pada upaya mendekatkan nilai kebudayaan lewat lagu daerah itu kepada para generasi muda. Jadi yang tadinya mereka tak tertarik dengan lagu Mandar, setelah ada sentuhan musik yang lebih moderen, para generasi muda itu setidaknya bisa tahu bahwa sebenarnya kita di Sulbar ini cukup kaya akan berbagai macam seni dan kebudayaan," ujar Naluria Islami, Komisioner KPID Sulawesi Barat yang ikut menyaksikan pangung Sulbar Expo tahun 2023 akhir pekan kemarin. (*/Naf)