Bijaklah Bermedia Sosial

POLMAN--Dewasa ini, media sosial seolah telah menjadi kebutuhan sehari-sehari bagi masyarakat. Terlebih saat penyebaran penyakit menular Covid-19 muncul pada akhir tahun 2019. Kondisi yang nyatanya telah mengubah pola fikir manusia secara offline menjadi online. Kepala Bidang Kewaspadaan Nasional, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Sulawesi Barat, Audy Murfi Syarifuddin menyebut, pemanfaatan media sosial punya sisi kebaikan sekaligus keburukan.
Jika digunakan untuk sesuatu yang bersifat positf, dengan cara yang bijaksana, penggunaan media sosial jelas jadi sesuatu yang dapat berimplikasi baik bagi kehidupan sosial masyarakat. Sebaliknya, bagi siapa saja yang dengan semberono menggunakan media sosial untuk satu tujuan buruk tertentu, hal negatif jelas bakal jadi dampak dari kian massifnya media sosial seperti sekatang ini.
"Maka yang paling penting adalah, kita sendiri. Manusianya yang mesti terus diedukasi agar dapat dengan cara yang bijak dalam menggunakan ragam platform media sosial," ucap Audy dalam keterangan tertulisnya kepada WACANA.info, Jumat (17/03).
Ia menambahkan, memahami dan mengerti akan tindakan terhadap teknologi digital tetap jadi satu poin yang menjadi perhatian serius pemerintah daerah. Oleh karena itu pemerintah terus dan gencar mensosialisasikan literasi digital guna meningkatkan etika dan penguasaan teknologi digital di masyarakat.
Literasi Digital yang Digelar Badan Kesbangpol Sulbar. (Foto/Manaf Harmay)
"Beretika dan mampu menguasai serta budaya digital menjadi hal sangat penting perhatian kita, di tengah meningkatnya arus teknologi informasi. Apalagi di jelang pelaksanaan Pemilu tahun depan. Isu ini menjadi salah satu hal yang mendapat atensi kami," sambung dia.
Dikatakannya, Badan Kesbangpol Provinsi Sulawesi Barat mempunyai kewajiban untuk terus mengajak masyarakat untuk tak hanya bisa membeli alat teknologi digital komunikasi dan informatika, tapi juga mampu memanfaatkannya dengan bijak.
Sekadar informasi, Badan Kesbangpol Provinsi Sulawesi Barat belum lama ini telah menggelar literasi digital dengan melibatkan puluhan peserta. Para peserta datang dari ragam latar belakang usia, dari generasi muda, mahasiswa, serta masyarakat umum.
Bertempat di salah satu hotel di Kabupaten Polman, literasi digital tersebut mendudukkan sejumlah pemateri. Mereka diantaranya; Kepala Badan Kesbangpol Sulawesi Barat dan Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Polman, Ketua KPID Sulawesi Barat, Ketua Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Sulawesi Barat, Kepala Dinas Komunikasi, Informasi Persandian dan Statistik Provinsi Sulawesi Barat, serta dari Polda Sulawesi Barat.
"Mengajak masyarakat dalam beretika di dunia media digital bukanlah hal yang mudah. Sebab tidak ada atura etika yang bisa mengikat pengguna media digital. Kami hanya bisa terus menggalakkan literasi, mengedukasi masyarakat dalam hal bagaimana menggunakan media sosial," pungkas Audy Murfi Syarifuddin. (ADV)