BMI Sulbar Dipimpin Jasman
MAMUJU--Rakerda Bintang Muda Indonesia (BMI) menghasilkan satu keputusan penting. Memutuskan Jasman, anggota DPRD Kabupaten Majene sebagai ketua DPD BMI Sulawesi Barat jadi salah satunya.
Dalam sambutannya, Jasman mengaku bakal mengemban amanah itu dengan sebaiknya-baiknya. Semaksimal mungkin mengerahkan segalanya untuk kebesaran BMI di provinsi ke-33 ini.
"Organisasi ini adalah organisasi besar yayng punya tanggung jawab dan semangat untuk bebuat kebaikan di tengah masyarakat. Kita tidak akan pernah menggapai apa yang menjadi cita-cita kita jika BMI hanya disandarkan pada satu atau dua orang saja. Yang paling penting adalah organisasi ini adalah organisasi bersama. Punya kita semua," ujar Jasman di hadapan peserta Rakerda BMI Sulawesi Barat yang digelar dikawasan wisata bahari Tapandullu, Mamuju, Rabu (10/11) malam.
Jasman berharap, kerja sama dan koordinasi yang baik di antara seluruh pengurus BMI yang ada di Sulawesi Barat agar senantiasa terjalin. Dengan itu, ia optimis apa yang menjadi cita-cita besar BMI dapat mewujud di Sulawesi Barat.
"Insya Allah kami dari BMI Sulbar akan melakukan pergerakan secara marathon untuk membentuk struktur kepengurusan di tingkat kabupaten hingga ke level bawah. Kami pun akan segera melakukan road show ke enam kabupaten untuk penguatan struktur dan konsolidasi," sambung dia.
Jika semua berjalan lancar, Jamsan mematok target pelantikan pengurus BMI Sulawesi Barat termasuk kepengurusan BMI di enam kabupaten dapat dilaksanakan akhir tahun 2021 ini.
"Dengan tekad, niat dan kekuatan kita sebagai anak muda yang siap. BMI adalah ruang yang akan membuat kita untuk semakin siap dalam mewujudkan segala kebaikan untuk masyarakat. BMI tak lebih dari sekadar ruang terbuka bagi siapa saja yang ingin melakukan segala macam terobosan yang sifatnya baik untuk kepentingan orang banyak. Mari kita jaga komunikasi, mari kita jaga silaturrahmi," pungkas Jasman.
Sementara itu, Ketua Umum DPN BMI, Farkhan Evendi dalam arahannya mengatakan, BMI adalah gerakan yang diinisasi oleh anak muda dalam rangka berkijdamt untuk kebaikan Bangsa dan Negara. Mewujudkan sekaligus menjaga cita-cita luhur yang sejak dulu dipandang belum dapat dirasakan hingga hari ini.
"BMI ini adalah laboratorium mencetak kader. Bukan gerombolan semata-mata. Dan itu kita lakukan secara berkesinambungan. Kelak dalam 10 atau 20 tahun yang akan datang, ada kader BMI yang mengisi pos-pos kekuasaan, entah itu di legislatif atau dieksekutif.
Maka jangan malu, jgn sungkan bergabung," papar Farkhan.
Farkhan berharap, Rakorda BMI Sulawesi Barat bisa menjadi langkah yang bernilai spesial, utamanya dalam mengejewantahkan komitmen bersama melangkah ke masa-masa yang akan datang dengan lebih baik.
"Tugas BMI ini berat. BMI mengemban cita-cita yang harus kita jaga bersama. Makanya semua level jajaran pengurus BMI diwajibkan untuk mengikuti pengkaderan agar tahu apa itu BMI. Kita merancang, menata pasukan, untuk mendorong calon pemimpin dari lingkungan kita sendiri," sambung dia.
Memang kami sengaja membangun BMI ini kalau bisa sampai ke ti gkat desa. Guna menjadi kekuatan teman2 kalau ada yg ingin maju dal kontestasi apapun. Jadi bukan hanya sekadar petunjuk organisasi saja. Kalau kota liat, kalau kita besar, insya Allah apapun bisa kita lakukan
Semangat utama yang diusung oleh BMI, kata Farkhan adalah semangat kekeluargaan. Siapa yang baik, harus didukung. Itu menjadi starting awal dalam upaya membentuk tradisi baru dalam organisasi.
"Mari menjaga kesucian batin kita. Hari ini kita tidak hanya koordinasi saja, tapi sekaligus mengukuhkan orang yang dipercaya untuk memimpin BMI di tingkat provinsi. Saya tidak ingin nanti setelah terbentuk di setiap kabupaten, lantas kita vakum. Jangan sampai kita membiarkan sesuatu yang buruk itu berlangsung begitu saja. BMI harus menjadi teladan untuk kepentingan Bangsa Indonesia," simpul Farkhan Evendi. (*/Naf)