Sinyal Positif dari DPRD Atas Jabatan Sekda yang Diamanahkan ke Muhammad Idris DP

MAMUJU--DPRD Sulawesi Barat mengapresiasi pelantikan DR Muhammad Idris DP di posisi Sekda. Iya, dilantiknya Muhammad Idris DP tersebut sekaligus menggantikan Ismail Zainuddin yang sebelumnya menempati posisi tersebut.
DPRD Sulawesi Barat sendiri mengapresiasi sosok Muhammad Idris DP di posisi Sekda. Lembaga legislatif itu menilai, Muhammad Idris DP yang telah malang melintang di dunia birokrasi diyakini bakal memberi efek positif terhadap jalannya roda pemerintahan di provinsi ke-33 ini.
"Beliau orang cerdas, Beliau ke Sulbar ini sudah pasti tahu bagaimana kondisi Sulbar saat ini. Kita kasi kesempatan Beliau mengabdi dan memberikan yang terbaik untuk daerah ini. Kita dukung Beliau, biarkan Beliau bekerja dulu. Mengalir saja," tutur Ketua DPRD Sulawesi Barat, Amalia Fitri Aras kepada WACANA.Info, Rabu (14/11).
Gubernur Sulbar Saat Melantik DR Muhammad Idris DP. (Foto/Humas Pemprov Sulbar)
Politisi Demokrat itu pun mengapresiasi komitmen Muhammad Idris DP atas kesediaannya untuk menjembatani eksekutif dan legislatif di Sulawesi Barat. Seperti diketahui, beberapa waktu terakhir, hubungan kedua lembaga tersebut mengalami pasang surut.
"Saya senang kalau Beliau sudah punya komitmen itu. Walaupun saya sendiri belum sempat ngobrol sama Beliau," cetus Amaliah Fitri.
Setali tiga uang, Wakil Ketua DPRD Sulawesi Barat, Munanadar Wijaya pun menyuarakan hal yang sama. Kemampuan manajemen mumpuni yang dimiliki Idris diyakini mampu memperbaiki sekaligus meningkatkan kualitas birokrasi di Sulawesi Barat.
"Selaku pribadi dan atas nama lembaga, saya, kami mengapresiasi pelantikan Pak Idris di posisi Sekda. Beliau punya kemampuan manajemen yang baik. Semoga bisa memberi seusatu yang baik untuk pemerintahan di Sulbar," tutur Munanadar Wijaya saat dihubungi via sambungan telepon.
Munandar juga menyambut baik itikad baik Muhammad Idris DP yang bersedia mengambil tanggungjawab untuk mencairkan hubungan eksekutif dan legislatif di Sulawesi Barat.
"Kalau ada itikad baik untuk menjembatani kedua lembaga ini, itu sangat kita apresiasi. Baiknya memang disiapkan waktu yang tepat untuk kita duduk bersama, bersilaturrahmi dari hati ke hati. Karena dengan itu jargon malaqbi bisa kita wujudkan," urai putra Bupati Mamasa, Ramlan Badawi itu.
Munanadar Wijaya hanya memberi catatan tentang distribusi kewenangan di lembaga eksekutif. Sebab kata dia, itikad baik yang disuarakan Muhammad Idris hanya akan menjadi janji tanpa realisasi jika tidak dibarengi dengan distribusi kewenangan dari pimpinan tertinggi di level provinsi.
"Ini penting, apalagi saat ini kita sedang disibukkan dengan agenda pembahasan agenda APBD pokok tahun 2019," pungkas Munandar Wijaya. (Naf/A)