MAMUJU--Gubernur Sulawesi Barat, Ali Baal Masdar resmi melantik Sekretaris Daerah (Sekda), DR Muhammad Idris DP di aula kantor Gubernur, Selasa (13/11) kemarin. Pelantikan Muhammad Idris tersebut sekaligus menyudahi pengabdian Ismail Zainuddin yang memilih bertarung di Pemilu 2019 sebagai calon anggota DPD RI.

Usai dilantik, Muhammad Idris membeberkan tiga fokus utamanya dalam mengemban tanggungjawab sebagai Sekda Sulawesi Barat. Di hadapan sejumlah awak media, ia menyebut, tiga fokus utama tersebut penting untuk direalisasikan demi tercapainya agenda reformasi birokrasi yang sehat di Sulawesi Barat.

"Yang pertama itu adalah bagaimana perubahan strukturalnya. Kemungkinan kita akan berkonsultasi dengan DPR dan Gubernur nanti. kita akan melakukan perampingan mungkin," ujar Muhammad Idris DP.

Pria kelahiran Majene itu juga menyebut, agenda reformasi birokrasi idealnya dimulai dengan memperbaiki kultur ASN. 

"Yang kedua kultural, memperbaiki dispilin pegawai itu yang menjadi permasalahan kita. Laporan-laporannya harus tertib," sambung mantan Kepaa LAN Makassar itu.

Masih kata dia, putaran mesin birokrasi di Sulawesi Barat juga hendaknya sejalan dengan perkembangan zaman, Di mata Idris, pemanfaatan teknologi adalah hal yang wajib untuk diterapkan pada sendi-sendi pemerintahan di provinsi ke-33 ini.

"Dan yang ketiga digitalisasi. Kalau boleh saya sebut digital orientation, itu akan kita perkuat di situ," cetusnya.

Muhammad Idris DP menambahkan, hal yang terpenting dalam menjaga ritme pemerintahan adalah bagaimana supaya birokrasi tersebut bukan sekedar bekerja untuk menggugurkan kewajiban saja. Kata dia, harus ada orientasi lebih selain sekedar menunaikan tanggungjawan dari para ASN.

"Jadi harus bagus pemerintahan, harus efektif. Jangan hanya sibuk, tetapi tidak efektif bagi rakyatnya," pungkas Dr Muhammad Idris DP. (Naf/B)