MAMUJU--Gempa yang sejak beberapa waktu terakhir terus mengguncang kabupaten Mamasa nyatanya tak menciutkan nyali para petugas untuk melakukan perbaikan data pemilih.

Komisioner KPU Mamasa divisi data, informasi dan program, Harun Al Rasyid menceritakan bagaimana para petugas yang harus berjibaku melawan rasa takut untuk mendapatkan data yang valid di tengah guncangan gempa.

"Kita melakukan perbaikan data itu ke tempat-tempat pengungsian. Itu PPK kami perintahkan kerja keras di tengah rasa takut gempa," ungkap Harun kepada WACANA.Info, Selasa (13/11).

Diteui usai rapat pleno terbuka rekapitulasi dan penetapan DPTHO-2 di sekretariat KPU Sulawesi Barat, Harun menambahkan, di tengah guncangan gempa dengan magnitudo yang beragam tersebut seluruh proses pleno di semua kecamatan tetap dilakukan.

"Jadi kita biasa rapat pleno di kecamatan, langsung kita berlarian keluar bawa laptop masing-masing. Nanti setelah gempa kita masuk lagi ke ruangan," tuturnya sambil tersenyum.

Gempa memang boleh menggetarkan bumi Kondosapata itu. Tapi sekali lagi, tidak membuat tahapan perbaikan data yang dilakukan oleh KPU Mamasa terganggu olehnya. Bahkan untuk memaksimalkan agenda tersebut, KPU setempat harus berpindah kantor ke lokasi yang dianggap paling aman.

"Untuk adakan pleno kita pindahkan itu di bandara Sumarorong, itu di ruang kedatangan. Kita minta izin kepada pihak bandara untuk fasilitas itu, karena ketakutan. Apalagi PPK tidak berani masuk Mamasa," begitu urai Harun Al Rasyid. (Keto/A)