Sis Al Jufrie Palu Tidak Kondusif, Distribusi Bantuan via Tampa Padang Terhambat

Wacana.info
Kadis Perhubungan Terus Berkoordinasi Terkait Dihentikannya Prose Distribusi Bantuan ke Palu via Bandara Tampa Padang. (Foto/Manaf Harmay)

MAMUJU--Proses distribusi bantuan bagi para korban gempa Donggala-Palu via Bandara Tampa Padang Mamuju terpaksa harus dihentikan. Hal itu lantaran kondisi Bandara Sis Aljufrei, Palu dipenuhi warga yang menunggu bantuan datang.

Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Perhubungan Sulawesi Barat, Khaeruddin Anas. Kepada WACANA.Info, Khaeruddin menyebut, pihaknya terpaksa harus menyetop proses distribusi bantuan dan rwlawan ke kota Palu dengan alasan keamanan.

Beberapa Jenis Bantuan yang Belum Terdistribusi di Posko Tampa padang. (Foto/Manaf Harmay)

"Kami infokan, untuk kondisi pengiriman bantuan ini sedikit agak terhenti akibat karena kondisi di Bandara Sis Aljufrie, atau Bandara Mutiara Palu yang di apron itu masyarakat sudah menyerbu masuk. Setiap ada pesawat atau helikopter yang masuk, mereka masuk ke sana, sampai kondisi Bandara tidak bisa didarati pesawat. Ini kondisi yang kita alami," jelas Khaeruddin saat ditemui di posko induk bantuan bencana di Bandara Tampa Padang Mamuju, Senin (1/10).

Kondisi Bandara Sis Aljufrie Palu. (Foto/Koleksi Khaeruddin Anas)

Tak ada pilihan lain, berhentinya proses distribusi bantuan dan relawan itu, membuat sejumlah bahan logistik dan beberapa relawan yang hendak menuju ke lokasi bencana harus tertahan di Bandara Tampa Padang.

"Kemungkinan kai akan mengupayakan untuk membawa bantuan ini lewat darat. Tetapi tetap akan kami upayakan untuk mendapat pengamanan dari TNI/Polri," kata Khaeruddin.

Keputusan untuk menyetop proses distribusi bantuan maupun relawan dari Bandara Tampa Padang itu dilakukan baru pada hari ini. Kata Kharuddin, hari-hari sebelumnya, Tampa Padang masih melayani proses pengiriman bantuan dan pengakutan relawan ke Sis Aljufrie Mutiara Palu.

"Kami tetap berupaya, bagaimana pun caranya. Karena kami sudah laporkan persoalan ini ke Kementerian Perhubungan sipaya direspon cepat. Hari ini praktis tidak bisa, kecuali lewat darat," pungkas Khaeruddin Anas. (Naf/A)