Baca Nih, Refleksi HUT Mamuju di Mata Para Tokoh

Wacana.info
Sidang Paripurna Istimewa Peringatan HUT Mamuju yang ke-478. (Foto/Humas Pemkab Mamuju)

MAMUJU-Kabupaten Mamuju telah memasuki usianya yang ke-478 tahun. Rapat Paripurna DPRD Mamuju, akhir pekan kemarin menandai bertambahnya umur ibu kota provinsi Sulawesi Barat itu.

Lalu, apa yang bisa digali sebagai rujukan refleksi HUT Mamuju tahun ini?. 

WACANA.info mencoba menanyakan hal itu kepada sejumlah tokoh yang sempat hadir dalam rapat paripurna yang digelar di gedung DPRD Mamuju Sabtu pagi tersebut.

Mulai dari Bupati Mamuju Periode 1999-2004, Almalik Pababari. Di mata Almalik, Mamuju telah menjelma sebagai sebuah daerah yang maju. Utamanya di bidang penerintahan dengan sejumlah torehan prestasi.

Melalui momentum HUT Mamuju ini, tokoh yang juga legislator Sulawesi Barat itu pun berharap, segala prestasi dan capaian kinerja pemerintahan agar wajib untuk dipertahankan, dengan jalan terus memelihara sinergitas antara pihak eksekutif dan legislatif.

Bupati Mamuju bersama Para Tamu Undangan di Paripurna Istimewa DPRD Mamuju Peringatan HUT Mamuju. (Foto/Humas Pemkab Mamuju)

"Pandangan saya, Mamuju kini mampu menunjukkan hal yang luar biasa yang patut diberikan apresiasi, utamanya prestasi yang mampu dicapai oleh pemerintah, itu hebat. Harapan kita ke depan, ini perlu dipertahankan. Mengingat status Mamuju ini adalah ibu kota provinsi, jangan sampai kalah dari kabupaten lain. Eksekutif dan legislatif harus selalu bergandengan tangan," kata Almalik.

Sementara itu, Brigjen (Purn) H Djuritno, Bupati Mamuju periode 1989-1994, juga punya pandangan yang sama. Bahkan, Mamuju di kekinian, kata Djuritno, ditakutkan bakal mengalahkan Makassar, ibu kota provinsi Sulawesi Selatan. 

Djuritno bahkan terang-terangan merefleksi kondisi Mamuju di masa pemerintahannya yang sangat terbatas sarana dan prasarana.

"Pada saat saya (menjabat) dulu lain sekali. Kendaraan cuma ada empat. Lampu masih 110 volt, belum punya gedung, telepon, air bersih. Sekarang sudah jauh, mall sudah ada. Kita berharap Mamuju semakin maju dengan alami, menjadi kota yang tertata rapi. Tidak menjadi seperti kota yang susah untuk ditata kembali," cetus Djuritno.

Di tempat yang sama, Maradika Mamuju, Andi Maksum Dai juga membeberkan Pandangannya tentang refleksi HUT Mamuju 2018 ini. Sebagai Raja Mamuju, ia pun punya harapan besar untuk kabupaten berjuluk Bumi Manakarra ini.

Ketua DPRD Mamuju bersama Gubernur Sulbar dalam Pada Peripurna Istimewa Peringatan HUT Mamuju. (Foto/Humas Pemkab Mamuju)

"Kita berharap Mamuju kedepannya bisa menjanjikan masa depan yang lebih baik lagi. Saya yakin Mamuju mampu memberikan yang terbaik. Sepanjang kita saling bahu membahu dengan semangat yang satu untuk membangun daerah ini. Saya ucapkan selamat hari jadi Mamuju yang ke 478 tahun," ucapnya.

Di tahun 2012 lalu, kabupaten Mamuju Tengah resmi berpisah dari kabupaten Mamuju. Mamuju Tengah pun menjadi satu Daerah Otonomi Baru (DOB) menyusul kabupaten Mamuju Utara yang sebelumnya telah mendeklarasikan ke-otonomiannya.

Bupati Mamuju Tengah, Aras Tammauni menyebut, meski secara administratif kabupaten Mamuju dan Mamuju Tengah telah terpisah, namun semangat kebersamaan dan persatuan di antara kedua kabupaten itu masih tetap membara.

"Berpisah tapi tetap satu, saya kira demikian. Kita berharap Mamuju semakin berkembang sebagai ibukota provinsi yang mampu kita banggakan. Selamat Ulang Tahun Mamuju," cetus Aras Tammuni yang juga berkesempatan hadir.

Suasana Ruang Sidang Paripurna DPRD Peringatan HUT Mamuju. (Foto/Humas Pemkab Mamuju)

Di sisi lain, Ketua DPRD Mamuju, Suraidah Suhardi juga memberikan apresiasi atas kinerja yang ditunjukkan oleh pemerintah kabupaten Mamuju. Apresiasi yang juga postif juga disuarakan Wakil Ketua DPRD Mamuju, Sugianto.

"Pertama saya ucapkan dirgahayu Manakarra yang ke-478 tahun, dengan harapan bahwa pelaksanaan pemerintahan, pembangunannya semakin berkembang, dengan mengedepankan upaya pencapaian visi misi dari Bupati dan Wakil Bupati Mamuju, yakni terwujudnya Mamuju yang Maju, Sejahtera dan Malaqbi," pungkas Sugianto. (Uci/Naf)