Bola Panas Uang Alkes

Di Depan Gedung KPK, Aliansi Pemuda Sulbar Minta Anwar Ditangkap

Wacana.info
Unjuk Rasa Aliansi Pemuda Sulbar di Depan Gedung KPK. (Foto/Ist)

JAKARTA--Puluhan pemuda yang tergabung dalam Aliansi Pemuda Sulawesi Barat (Sulbar) melakukan unjuk rasa di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, (KPK), Kamis kemarin.

Dalam orasinya, koordinator aksi, helmi menyebut Gubernur Sulawesi Barat terindikasi kuat ikut terlibat dalam kasus pengadaan alat kesehatan Tahun 2013. Olehnya itu, ia meminta KPK untuk mengusut tuntas keterlibatan Anwar pada kasus yang merugikan negara tak kurang dari Rp. 1,9 Milliar dana dari APBN itu.

"Kami prihatin dengan daerah kami yang seharusnya dibangun dengan serius. Tapi faktanya, banyak tangan-tangan kotor yang merusak provinsi ini dengan melakukan korupsi. Olehnya, kami meminta KPK segera menangkap Anwar Adnan Saleh serta pejabat lainnya yang terlibat," tegas kordinator Helmi, di depan gedung KPK, seperti dikutip dari portal berita Rmoljakarta.

Jelang akhir masa jabatannya, posisi Anwar Adnan Saleh di pucuk pimpinan pemerintahan Provinsi Sulawesi Barat terus digoyang isu tak sedap. Ia disebut-sebut ikut menerima aliran dana hasil keuntungan dari proyek pengadaan alat kesehatan Rumah Sakit Regional Sulawesi Barat sebesar Rp. 600 Juta.

Kabar tersebut pertama kali mencuat setelah terdakwa kasus yang sama, mantan Kepala Biro Hukum Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat, Dominggus D.Sariang mengatakan dalam surat dakwaannya bahwa beberapa tersangka lainnya bersepakat untuk memberikan sebagian dari keuntungan pengadaan alat kesehatan tersebut kepada Anwar Adnan Saleh.

"Kami meminta agar KPK segera menangkap Anwar Adnan Saleh, serta pejabat lainnya yang terlibat dalam kasus tersebut, karena sangat merugikan masyarakat Sulawesi Barat," sambung Helmi.

Anwar sendiri telah dikonfirmasi perihal isu keterlibatannya pada proyek pengadaan alat kesehatan tersebut. Ia dengan tegas mengaku sama sekali tak menerima sedikitpun uang dari proyek itu. 

Bahkan, Anwar yang secara resmi akan mengakhiri 10 Tahun masa kepemimpinannya di Sulawesi Barat awal Desember mendatang itu mengancam bakal mempidanakan pihak-pihak yang telah dengan sengaja mencatut namanya pada pusaran kasus yang tengah bergulir di pengadilan Tipikor Mamuju itu.

"Soal proyek itu, saya tidak tahu kalau ada orang yang menyebut-nyebut nama saya, itu fitnah," sebut Anwar.

"Semua pelakunya harus diungkap, dan ingat untuk berniat saja saya sama sekali tidak pernah saya lakukan. Jadi tidak benar kalau saya disebut-sebut terlibat," sambungnya beberapa waktu lalu.

"Saya akan kejar. Siapapun yang sengaja mencatut nama saya akan saya tuntut," demikian penegasan Anwar Adnan Saleh. (*)