Gegara ‘Teristimewa’, Ketua KPU Minta Maaf
MAMUJU--Sebuah insiden sempat terjadi di tengah pelaksanaan deklarasi kampanye damai dan berintegritas yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulawesi Barat, Jumat (28/10).
Insiden tersebut bermula kala Ketua KPU Sulawesi Barat, Usman Suhuriah secara bergantian menyapa para Pasangan Calon peserta Pemilukada Sulawesi Barat. Mulai dari pasangan nomor urut 1, Suhardi Duka (SDK)-Kalma Katta, pasangan nomor urut 2, Salim S Mengga-Hasanuddin Mas'ud dan pasangan nomor 3, Ali Baal Masdar (ABM)-Enny Anggraeni Anwar.
Menyambut pasangan nomor urut 1 dan 2, berjalan normal. Kondisi mulai tak kondusif saat Usman menyebut 'yang teristimewa' untuk menyambut pasangan nomor urut 3, Ali Baal Masdar-Enny Anggraeni Anwar.
"...Serta yang teristimewa pasangan Ali Baal Masdar dan Enny Anggraeni Anwar," sebut Usman.
Mendengar sebutan tersebut, ribuan massa para pendukung pasangan SDK-Kalma memberikan reaksi keras. Mereka tak terima atas ungkapan Usman yang menurutnya mengistimewakan salah satu Pasangan Calon dalam penyambutan sore itu.
Sejumlah massa pun mulai merangsek mendekati panggung utama tempat Ketua KPU membacakan sambutannya. Sambil berteriak, mereka meminta Usman untuk memberikan penjelasan atas sikap membeda-bedakan yang ditunjukannya saat menyambut masing-masing Pasangan Calon.
Beruntung, aparat keamanan yang terdiri dari jajaran Kepolisian dan TNI dengan sigap mengantisipasi kondisi menjadi kondusif kembali. Dengan menghalau massa yang mulai merangsek mendekati panggung utama, aparat keamanan pun meminta massa untuk kembali ke tempat semula.
Kapolda Sulawesi Barat, Brigjen Pol Lukman Wahyu sempat mengambil alih jalannya kegiatan saat situasi mulai memanas. Ia menginstruksikan kepada seluruh massa pendukung Pasangan Calon untuk tetap menjaga ketertiban selama jalannya deklarasi kampanye damai.
Tak hanya itu, calon Gubernur, Suhardi Duka (SDK) juga terlihat naik ke atas panggung utama menemani Kapolda dan Ketua KPU saat massa terlihat masih tak terima dengan apa yang diungkapkan Usman di atas.
Lewat proses negosiasi singkat, Usman Suhuriah pun meminta maaf kepada seluruh pendukung Pasangan Calon jika ucapan saat menyambut para Pasangan Calon dianggap sebagai sesuatu yang keliru.
"Terutama kepada pihak yang mendengarkan niat serta kesalahpahaman atas penghormatan kami, KPU menyampaikan permohonan maaf kepada kita semua. Intinya semua pasangan calon kita hormati dalam posisi yang sama. Maaf ini kita sampaikan kepada kita semua. Jika ini dinilai sebagai kekeliruan yang fatal, maka kami memohon maaf," kata Usman Suhuriah. (A/Naf)