Humaniora

Cegah IRET serta Pentingnya Pendampingan bagi Anak Sekolah

Wacana.info
(Foto/Istimewa)

MATENG--Strategi mencegah penyebaran paham radikalisme dan terorisme di sekolah bisa melalui pendidikan karakter bangsa, penegakan sistem moralitas, dan sistem pembelajaran, toleransi. Hal itu disampaikan Ps Kasatgaswil Sulawesi Barat Densus 88 Antiteror Mabes Polri, Kompol Soffan Ansyari.

Di hadapan puluhan peserta kegiatan pengembangan karir pendidik dan tenaga kependidikan Kabupaten Mamuju Tengah, Kompol Soffan mengajak seluruh peserta untuk menjadikan sekolah sebagai lingkungan yang toleran dan cinta tanah air.

"Memberikan edukasi dan pengenalan bahaya paham IRET (Intoleransi, Radikalisme, Ekstremisme, dan Terorisme) kepada pelajar. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan mendorong kemampuan deteksi dini dan pencegahan di lingkungan sekolah dan tempat tinggal," beber Kompol Soffan pada kegiatan yang digelar di ruangan SMP 6 Topoyo, Mamuju Tengah, Rabu (15/10).

Kompol Soffan menambahkan, para guru punya peran penting dalam melakukan deteksi dini terhadap penyebaran paham radikalisme di lingkungan sekolah. Kata dia, propaganda terhadap paham radikalisme tak hanya memiliki target spesifik terhadap suatu suku atau agama tertentu, tetapi saat ini kalangan intelektual dan ranah pendidikan sudah terjangkiti.

"Utamanya di era sekarang, saat penyebarluasan informasi di internet semakin cepat. Medsos hari ini saya kira penting untuk kita seriusi bersama, bagaimana agar para guru secara aktif memberi pendampingan kepada anak-anak kita," harap Kompol Soffan di hadapan para peserta yang didominasi para kepala UPTD SMP se- Kabupaten Mamuju Tengah itu.

Sementara itu, Kabid Paud dan Dikmas, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Mamuju Tengah, Nirma mengaresiasi kegiatan tersebut. Kata dia, kegiatan seperti itu idealnya dapat ditindaklanjuti dengan berbagai aksi nyata khususnya di lingkungan sekolah. 

"Kami berharap, kegiatan seperti ini dapat dilaksanakan secara berkelanjutan. Tak hanya di lingkungan sekolah saja. Menurut kami, baiknya pelibatan oran tua siswa tak kalah pentingnya untuk kita edukasi," begitu harap Nirma. (*/Naf)