Suhardi Duka: PDAM, Salah Satu Wajah Pemerintah
POLMAN--Gubernur Suhardi Duka meresmikan kantor PDAM Tipalayo, Polman, Selasa (14/10). Di seremoni peresmian itu, Suhardi Duka didampingi Wakil Bupati Polman, Andi Nursami Masdar dan Ketua Komisi 1 DPRD Sulawesi Barat, Syamsul Samad.
"Salah satu muka pemerintah adalah PDAM. Kalau airnya lancar, maka yang dipuji Bupati dan Wakil Bupati. Kalau airnya macet pasti kena Bupati dan Wabupnya," ungkap Gubernur Suhardi Duka.
Bupati Mamuju dua periode itu juga mengkomparasikan jajaran PDAM dengan profesi pelayan publik. Guru misalnya.
"Jadi berbanggalah anda bekerja sebagai profesi yang bisa masuk surga dengan melayani masyarakat," sambung Suhardi Duka.
Inovasi yang diberlakukan PDAM Polman juga jadi hal yang dipuji Gubernur Suhardi Duka. Memberlakukan layanan digital kepada pelanggannya, kata Suhardi, bisa jadi contoh bagi PDAM lainnya.
"Ini bisa jadi contoh bagi PDAM lain karena menutup kebocoran dan sekaligus menciptakan efesiensi. Hanya memang dengan penduduk Polman yang besar dengan aset Rp 40 Miliar ditambah debit air dikelola kecil belum memberikan layanan maksimal dan belum maksimal," urainya.
Di masa mendatang, debit air dari beberapa sungai bisa dimanfaatkan, berbagai dengan petani. Kemungkinan membangun kerja sama dengan pemerintah Kabupaten Majene bisa ditempuh untuk mewujudkan hal tersebut.
(Foto/Dinas Komunikasi Informasi, Persandian dan Statistik)
"Kita akan bicarakan penyertaan modalnya. Kalau bisnisnya bagus kenapa tidak. Jadi bisa diberikan sepanjang ada kepastian dividen," ungkapnya.
Mengemban Fungsi Sosial
Menurut Suhardi Duka, hubungan antara pemerintah dan PDAM bentuknya Government to Business (G2B). Ia mencontohkan penyertaan modal yang dilakukan pemerintah provinsi Sulawesi Barat di Bank Pembangunan Daerah (BPD) Sulselbar senilai Rp 41 Miliar yang mampu menghasilkan dividen Rp 8 Miliar per tahun.
“Kalau saya kasih masuk ke PDAM Rp 20 Miliar, apakah bisa menghasilkan Rp 4 Miliar per tahun ?. Kalau lebih besar hasilnya di BPD, tentu saya pilih di sana. Tapi PDAM ini beda, karena tidak semuanya bisnis, ada fungsi sosial juga,” beber Suhardi Duka.
PDAM, masih oleh Suhardi Duka, punya tanggung jawab sosial dalam memberikan pelayanan air bersih, termasuk menyediakan sambungan gratis bagi masyarakat miskin dan membangun kran umum tanpa biaya.
“Di dalam PDAM itu ada embrio layanan sosial. Jadi wajar jika PDAM memberi sambungan gratis bagi warga kurang mampu,” demikian Gubernur Suhardi Duka
Rp 800 Juta untuk Gedung Baru PDAM
Direktur Perumda Air Minum Wai Tipalayo Polman, Muhammad Fadli mengungkapkan, pembangunan gedung baru PDAM Polman menelan anggaran lebih dari Rp 800 Juta. Seluruhnya berasal dari dana internal perusahaan.
“Pembangunan dilakukan dua tahap. Tahap pertama senilai Rp 247 Juta untuk dua lantai. Tahap kedua sekitar Rp 500 Juta lebih menjadi tiga lantai. Dengan total 13 ruangan di luar teller dan dapur,” ungkap Fadli.
Di kesempatan tersebut, PDAM Polman juga menyerahkan hadiah kepada tiga pelanggan yang tak pernah menunggak.
Turut hadir di momentum hari itu para kepala OPD lingkup pemerinta provinsi, tenaga ahli gubernur, Wakapolres Polman, perwakilan Dandim Polman, serta jajaran Pemkab Polman. (*/Naf)









