Advertorial

Catatan penting di 21 Tahun Provinsi Sulawesi Barat

Wacana.info
(Foto/Dinas Kominfo, Persandian dan Statistik)

MAMUJU--22 September, selalu jadi hari yang istimewa buat Provinsi Sulawesi Barat. Tahun 2025 ini, 22 September sekaligus menandai langkah daerah ini telah tiba di usia 21 tahun. 

Gubernur Sulawesi Barat, Suhardi Duka menilai, 21 tahun seperti pemuda gagah dengan badik yang terselip di pinggang. Kata dia, Sulawesi Barat sudah matang dan siap menghadapi tantangan untuk bergerak menuju daerah yang lebih maju dan sejahtera.

"Ya arti 21 itu adalah usia yang mulai dewasa, sehingga itu kita pasang badik di situ sebagai satu kejantanan seseorang laki laki Sulawesi Barat, mantap," kata Suhardi Duka di sela-sela aktivitasnya, Senin (22/09).

Peringatan Hari Jadi Sulawesi Barat ke-21 tahun ini memang dikemas penuh kesederhanaan. Menurut Suhardi Duka, kesederhanaan itu justru bikin momentum hari jadi terasa lebih bermakna.

"Kita memperingati hari ulang tahun Sulawesi Barat dengan sederhana sebagaimana surat edaran Mendagri, kita acara yang bermakna, berhikmah dan disederhanakan," ucapnya.

Upacara peringatan hari jadi Sulawsesi Barat yang digelar di lapangan upacara kantor gubernur itu juga dihadiri sejumlah tokoh perjuangan pembentukan provinsi Sulawesi Barat. Suhardi Duka mengatakan, kehadiran para tokoh pejuang itu adalah bentuk penghargaan atas jasa dalam mendirikan Provinsi Sulawesi Barat.

Momentum 21 tahun juga dijadikan ruang refleksi dan evaluasi perjalanan daerah. Sekaligus komitmen untuk melanjutkan capaian yang sudah ditorehkan para gubernur sebelumnya.

"Tentu saya sekarang sebagai gubernur menyampaikan terima kasih karena mereka telah berkarya dalam merorehkan tinta emas mereka masing masing," ucapnya.

Ia menyebut, pekerjaan pemerintah saat ini adalah memperbaiki yang belum sempurna, dengan orientasi menciptakan pemerataan dan kesejahteraan agar kesenjangan semakin sempit.

"Dengan demikian, target-target pembangunan kita memang jelas, pertumbuhan kemudian penurunan angka kemiskinan, kemudian mempersempit angka kesenjangan itu. Saya kira itu yang menjadi harapan kita semua dan kita syukuri hari ulang tahun Sulawesi Barat ke 21 ini dengan segala kelebihan dan kekurangannya," urai dia.

Puncak Hari Jadi Tanpa Pernak Pernik Kemewahan

Peringati hari jadi yang ke-21, pemerintah Provinsi Sulawesi Barat hanya menggelar upacara peringatan di lapangan upacara kantor gubernur Sulawesi Barat. Dihadiri para tokoh pejuang pembentukan Sulawesi Barat, anggota DPR RI Dapil Sulawesi Barat, unsur pimpinan dan anggota DPRD, pimpinan Forkopimda, bupati dari enam kabupaten, camat se-Sulawesi Barat, serta tamu undangan lainnya.

Upacara dipimpin oleh Gubernur Suhardi Duka, dan berjalan penuh khidmat. Di akhir acara dilakukan pemotongan tumpeng oleh Wakil Gubernur Sulawesi Barat, Salim S. Mengga sebagai bentuk rasa syukur atas perjalanan 21 tahun berdirinya provinsi ke-33 di Indonesia ini.

Gubernur Suhardi Duka menegaskan, kesederhanaan peringatan ini sejalan dengan Surat Edaran (SE) Menteri Dalam Negeri.

“Kita memperingati hari ulang tahun Sulawesi Barat dengan sederhana, bermakna, dan penuh hikmah. Kita mengundang para pejuang sebagai bentuk penghargaan atas perjuangan mereka sehingga hari ini Sulawesi Barat dapat berusia 21 tahun,” terangnya.

Apresiasi juga disuarakan khusus ke para pemimpin terdahulu, mulai dari gubernur pertama hingga para penjabat gubernur, yang telah meletakkan fondasi pembangunan daerah.

“Tugas saya hari ini adalah melanjutkan dan menyempurnakan apa yang belum baik. Orientasi kita jelas: pemerataan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat agar kesenjangan semakin sempit,” tegas Suhardi Duka.

Kata Suhardi Duka, target pembangunan saat ini diarahkan pada peningkatan pertumbuhan ekonomi, penurunan angka kemiskinan, serta pengurangan kesenjangan sosial.

“Kita syukuri Hari Jadi Sulbar ke-21 dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Semoga ke depan Sulbar semakin maju dan sejahtera,” masih oleh Suhardi Duka.

Suhardi Duka Terima Dokumen Perjuangan Sulbar

Malam sebelum puncak acara hari jadi Sulawesi Barat ke-21, suasana di kediaman pribadi Gubernur Suhardi Duka, Jalan Husni Thamrin, Mamuju terasa begitu hangat.

Benar saja, malam ramah tamah digelar di sana memperingati hari Jadi Sulawesi Barat ke-21 itu. Sederhana, tapi penuh makna, begitu penggambaran suasana Minggu (21/09) malam.

Satu momen penting malam itu, kletika Wali Amanah menyerahkan satu bundel dokumen perjuangan pembentukan Provinsi Sulawesi Barat kepada Gubernur Suhardi Duka.

Bagi yang hadir, pertemuan itu bukan sekadar temu kangen. Malam itu jadi ruang kebatinan untuk menengok kembali jalan panjang lahirnya provinsi ke-33 di Indonesia.

Harapan besar pun kembali dititipkan ke duet Gubernur Suhardi Duka dan Salim S. Mengga untuk membawa daerah ini ke masa depan yang lebih maju dan sejahtera.

Salah satu tokoh pejuang pembenrukan Provinsi Sulawesi Barat, Prof Basri Hasanuddin mengingatkan, provinsi ini berdiri di atas keringat dan pengorbanan banyak orang. Perjuangan yang wajib untuk selalu dikenang.

Prof Basri optimistis, dengan pengalaman dan kompetensi gubernur dan wakil gubernur saat ini, cita-cita besar perjuangan bisa diwujudkan.

Sementara itu, Gubernur Suhardi Duka mengatakan, peringatan hari jadi bukan sekadar seremoni. Ia jadi momentum untuk mengingat esensi perjuangan.

"Karena ini adalah sangat penting dan bersejarah maka tetap kita laksanakan dengan suasana yang sangat kekeluargaan dan sangat sederhana," kata Suhardi.

"Apa tadi yang dipesankan oleh Pak Prof Basri Itu adalah sesuatu yang sangat esensi bagi kita semua dan tentunya kami bersama dengan wakil gubernur akan menjadikan landasan di dalam menyelenggarakan pemerintahan di Provinsi Sulawesi Barat ini," sambungnya.

Gubernur Suhardi Duka memastikan capaian pembangunan dari para gubernur sebelumnya akan terus dilanjutkan. Mulai dari Anwar Adnan Saleh yang memimpin selama satu dekade, Ali Baal Masdar, hingga tiga kali masa kepemimpinan penjabat gubernur.

"Tentunya apa yang telah dicapai oleh pendahulu kami yang baik kami akan lanjutkan yang belum sempurna, kita akan sempurnakan," ujarnya.

Ia pun membeberkan sejumlah program nyata yang sudah berjalan. Di antaranya penyaluran asuransi untuk 14 ribu nelayan sebagai perlindungan kecelakaan kerja di laut, serta jaminan kesehatan gratis di rumah sakit pemerintah maupun swasta.

"Jadi semua nelayan apabila masuk di rumah sakit, baik swasta maupun pemerintah itu semuanya dilayani secara gratis, termasuk seluruh masyarakat yang ada di Sulawesi Barat ini," ungkapnya.

Revitalisasi tambak rakyat juga digenjot. Kata dia, tahun ini pemerintah menambah alokasi 200 hektare dari Kementerian Kelautan dan Perikanan dengan nilai Rp 200 Miliar.

Selain itu, ia juga menyebut peluang investasi dari Taiwan melalui jaringan Apindo. 

Ia juga berjanji bakal membukukan sejarah perjuangan pembentukan Sulawesi Barat pada 2026 agar bisa dibaca generasi mendatang. (*/Naf)