Advertorial

Gubernur Janjikan Ambulans untuk Jemaat GTM Bukit Zaitun Mamuju

Wacana.info
(Foto/Dinas Komdigi Sulbar)

MAMUJU–Gubernur Sulawesi Barat, Suhardi Duka membubuhkan tanda tangan di atas prasasti pembangunan Gereja Toraja Mamasa (GTM) Jemaat Bukit Zaitun, Jalan Sultan Hasanuddin, Mamuju, Minggu (24/08).

Kedatangan Gubernur disambut hangat oleh Para jemaat menyambut kehadiran Gubernur Suhardi Duka di sela-sela pelaksanaan ibadat. 

GTM Bukit Zaitun merupakan gereja Toraja-Mamasa pertama di Mamuju. Bangunannya sempat rubuh akibat gempa bumi berkekuatan M 6,2 Januari 2021 lalu.

Pada kesempatan itu, Gubernur Suhardi Duka menuturkan, kehadirannya selain untuk bersilaturahmi juga untuk meresmikan prasasti pembangunan gereja. Ia mengapresiasi peran besar GTM Bukit Zaitun dalam membina kehidupan beragama, khususnya bagi umat Kristen di Mamuju dan Sulawesi Barat.

“Jemaat di sini banyak berjasa untuk Mamuju. Guru-guru SPG yang jadi jemaat GTM-lah yang melahirkan banyak orang sukses. Bahkan, ada dua pendeta di sini yang dulunya murid saya,” beber Suhardi.

Pada kesempatan itu, Ketua Majelis GTM Bukit Zaitun, Yakub F. Solon, menyampaikan aspirasi jemaat terkait keterbatasan daya tampung gereja. Dengan jumlah jemaat mencapai 800 orang lebih, pihak gereja sudah membeli lahan untuk perluasan, namun terkendala karena lokasi tersebut masuk kawasan hutan lindung.

“Kami sudah beli tanah, tapi ternyata statusnya hutan lindung meski posisinya di pinggir jalan,” kata Yakub.

Menanggapi hal itu, Gubernur Sulawesi Barat menilai perlunya perbaikan tata ruang di sejumlah wilayah di Sulawesi Barat yang tumpang tindih dengan kawasan hutan lindung.

“Saya akan lakukan. Karena memang tata kelola kehutanan di Indonesia ini masih kacau balau. Ada sertifikat tiba-tiba kewasan. Ini yang menjadi tidak ada kepastian. Saya akan upayakan perbaikan tata ruang di Sulbar agar jelas dan adil,” tegasnya.

Selain itu, Gubernur juga memberikan perhatian khusus terhadap kebutuhan jemaat dengan menjanjikan satu unit ambulans untuk GTM Bukit Zaitun pada tahun 2026.

Ia meminta ketua Majelis GTM Bukit Zaitun, Yakub F Solon yang juga merupakan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Sulawesi Barat untuk menindaklanjuti bantuan tersebut ke Penatausahaan Biro Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Pemkesra).

"Karena ambulans penting bagi gereja. Jangan sampai ada jemaatnya yang sakit dan lain-lain sebagainya. Tapi kesulitan mendapatkan ambulans. Jadi kalau ambulance (sendiri) itu lebih bagus," tutup Gubernur Suhardi Duka. (*/Naf)