Cara Bijak Gubernur Jaga Soliditas Pemerintahan
POLMAN--Bukan sekali. Tidak di satu kesempatan saja. Gubernur Sulawesi Barat, Suhardi Duka menyampaikan penegasan tentang relasinya dengan Wakil Gubernur Salim S Mengga.
Dalam menjalankan pemerintahan di Sulawesi Barat, Suhardi menyebut, ia dan Salim itu dwitunggal. Tak bisa dipisahkan.
Apa yang terus disuarakan Gubernur Suhardi Duka itu adalah cara bijak dalam merawat soliditas birokrasi. Menurut Muhammad Taufik, Suhardi menunjukkan kedewasaannya sebagai seorang pemimpin.
"Pak Gubernur itu dikenal sebagai seorang politisi yang mampu menjaga komitmennya. Pak Suhardi Duka melihat Pak Salim sebagai figur yang tepat untuk itu. Maka tak heran statement itu terus disuarakan oleh beliau, ia melihat energi yang sangat positif dari sosok Salim S Mengga," beber Taufik, Direktur Lembaga Observasi Politica (LOPI) Sulawesi Barat, Jumat (22/08) malam.
Di pembukaan rangkaian Sandeq Silumba 2025 belum lama ini, Gubernur Suhardi Duka kembali menyuarakan komitmennya untuk seiring sejalan dengan Salim S Mengga. Di sana, ia menegaskan, prinsip kepemimpinan yang ia bangun di atas prinsip saling menghargai dan menghormati.
"Saya kira, itu salah satu cara yang sangat bijak dari pak gubernur untuk menjaga solidnya pemerintahan. Dengan terus menyuarakan komitmen itu, pak gubernur seolah memberi penegasan ke semua pihak untuk tak menciptakan perpecahan di internal pemerintahan," demikian Muhammad Taufik.
Sebelumnya, Gubernur Suhardi Duka menyuarakan kekagumannya ke Salim S Mengga. Di hadapan ribuan orang yang hadir di pembukaan rangkaian Sandeq Silumba, Ia menyebut, sosok Salim S Mengga adalah orang yang tepat untuk didengarkan nasihat-nasihatnya.
"Beliau (Salim S Mengga) adalah tokoh, orang yang kita tua kan yang selalu kita dengarkan nasihat-nasihatnya. Yang selalu kita pandang bahwa falsafah-falsafah yang disampaikan oleh beliau, itu lahir dari naluri dan kultur dan budaya masyarakat Mandar yang kita cintai bersama ini," ucap Suhardi Duka dari atas panggung utama di event yang dipusatkan di Pantai Bahari, Polman itu.
Di sana, Gubernur Suhardi juga menggambarkan hubungan keduanya sebagai dwitunggal kepemimpinan. Tak bisa dipisahkan.
"Apa yang menjadi keputusan saya, itu juga keputusannya pak jenderal (Salim S Mengga). Apa yang menjadi keputusan pak jenderal, itu juga yang menjadi keputusan saya. Itulah yang terjadi di Provinsi Sulawesi Barat saat ini dan Insyaallah ini akan terus kita pertahankan, sebagai role model dari pemerintahan provinsi yang ada di Indonesia," terang Gubernur Suhardi Duka.
Apa yang ia bangun dengan Salim S Mengga itu disemogakan juga berlaku di pemerintah kabupaten yang ada di Sulawesi Barat. Meneladani kekompakan dan kerjasama yang terjalin di jajaran pemerintahan provinsi. (*/Naf)









