Humaniora

Bukan Sekadar Senjata, Keris juga Simbol Identitas

Wacana.info
(Foto/Dinas Kominfo, Persandian dan Statistik)

POLMAN--Bagi Wakil Gubernur Sulawesi Barat, Salim S Mengga, keris bukan sekadar senjata. Jauh dari itu, benda tersebut juga jadi penanda identitas. Demikian Salim S Mengga dalam penyampaiannya saat menghadiri festival keris dan badik yang digelar oleh taman budaya dan museum Dinas Pendidikan dan kebudayaan, Buttu Ciping, Tinambung, Polman, Jumat (01/08).

Agenda tersebut jadi bagian dari upaya pelestarian warisan budaya nusantara, khususnya senjata tradisional yang memiliki nilai sejarah dan filosofi tinggi.

Salim S Mengga mengapresiasi para peserta, pengrajin, dan komunitas pencinta keris dan badik yang menurutya terus menjaga eksistensi budaya lokal. Menurutnya, generasi muda mesti didorong untuk mengenal dan mencintai budayanya sendiri.

"Keris dan badik bukan hanya senjata, tapi simbol identitas, kearifan lokal, dan spiritualitas bangsa kita. Kontes seperti ini adalah bentuk nyata pelestarian budaya," terang Salim S Mengga. 

Kegiatan hari itu, kata Salim, merupakan upaya konkret dalam menjaga dan merawat kekayaan budaya lokal. Agar Mandar bisa lebih maju, kata dia.

Acara ini diikuti oleh puluhan peserta dari berbagai daerah. Mereka menampilkan berbagai koleksi keris dan badik dengan berbagai motif dan teknik tempa tradisional. 

Dewan juri menilai berdasarkan keaslian, keunikan, serta nilai sejarah dari masing-masing benda pusaka.

Selain festival keris dan badik, acara ini juga dimeriahkan dengan pameran benda pusaka, pameran UMKM lokal, pameran batu ngalo, serta panggung seni dan budaya yang menampilkan berbagai pertunjukan tradisional. 

Kegiatan hari itu tidak hanya menjadi ajang pelestarian budaya, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif di daerah.

Festival dan pameran ini diikuti oleh peserta dari berbagai daerah, dan disambut antusias oleh masyarakat. Sejumlah tokoh budaya, pengrajin, dan kolektor benda pusaka turut hadir memeriahkan acara. (*/Naf)