Advertorial

Suhardi Duka Dorong Ketangguhan dalam Hadapi Bencana

Wacana.info
(Foto/Dinas Kominfo, Persandian dan Statistik)

MAJENE–"Kami juga harapkan dapat mewujudkan ketangguhan dalam menghadapi bencana hingga akhirnya menjadi budaya yang tersistem dalam struktur kehidupan masyarakat, pemerintah kita,". Hal itu disampaikan Gubernur Sulawesi Barat, Suhardi Duka saat menghadiri simulasi penanganan bencana yang dipusatkan di stadion Gelora Mandar, Rabu (28/5).

Gubernur Suhardi Duka mengatakan, tugas kemanusiaan seperti penanggulangan bencana adalah panggilan hati. Mereka adalah orang-orang istimewa.

"Teruslah berjuang orang-orang yang memiliki hati. Di gerakan penanggulangan bencana adalah orang-orang yang istimewa," ucap dia.

Simulasi penanganan bencana merupakan bagian dari rangkaian apel kesiapsiagaan dalam rangka Hari Kesiapsiagaan Bencana. Sejumlah unsur terlibat dalam kegiatan tersebut, dari TNI, Polri, BPBD dari berbagai kabupaten, hingga masyarakat sipil.

Bagi Suhardi Duka, ada pribadi-pribadi yang memang memiliki naluri untuk membantu sesama. Karakter seperti ini, kata dia, harus terus ditanamkan dalam kehidupan masyarakat.

"Kalau pribadi-pribadi seperti ini, mental kepribadian karakter seperti ini mampu kita tumbuhkan di kalangan kita, saya yakin seberat apa pun itu bencana, bisa kita hadapi," tegas Bupati Mamuju dua periode itu.

Provinsi Sulawesi Barat merupakan salah satu wilayah dengan potensi bencana tinggi. gempa bumi dan banjir, salah duanya. Karena itu, kesadaran mitigasi bencana harus menjadi bagian penting dari kesiapan bersama.

"Yaitu kesiapsiagaan kita dalam menghilangkan kepanikan dan keputusasaan apabila bencana melanda kita," terangnya.

Gubernur Suhardi Duka berharap, momen Hari Kesiapsiagaan Bencana bisa jadi momentum dalam membangkitkan kesadaran masyarakat untuk lebih waspada. Ia menilai langkah preventif harus terus digalakkan agar masyarakat semakin tangguh dalam menghadapi situasi darurat.

"Dengan kegiatan ini diharapkan akan mengubah paradigma yang terjadi saat ini bahwa urusan bencana hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, sedangkan yang semestinya dalam kebencanaan tanggung jawab bersama," Suhardi Duka menutup. (*/Naf)