Pemilhan Serentak Tahun 2024

SDK-JSM; 'From Zero to Hero'

Wacana.info
SDK-JSM. (Foto/Santo)

MAMUJU--337.512 suara alias 46,18 Persen adalah hasil yang diraih pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sulawesi Barat, Suhardi Duka (SDK)-Mayjen TNI (Purn) Salim S Mengga (JSM) di Pemilihan serentak tahun 2024. Raihan suara yang mengantarkan kedua sosok itu secara mulus ke kursi 'DC 1 dan DC 2' periode 2024-2029.

Keduanya sukses mengalahkan tiga pasangan calon lainnya. Berdasarkan rekapitulasi hasil perolehan suara pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sulawesi Barat yang ditetapkan KPU, berturut-turut ada duet Andi Ibrahim Masdar-Asnuddin Sokong memperoleh dukungan 144.154 suara atau 19,72 Persen, Muhammad Ali Baal Masdar-Arwan M.Aras T (137.181 atau 18,77 Persen), serta Prof Husain Syam-Enny Anggraeni Anwar (111.980 atau 15,32 Persen).

Merujuk ke keputusan KPU Sulawesi Barat Nomor 167 tahun 2024 tentang penetapan hasil pemilihan gubernur dan wakil gubernur Sulawesi Barat tahun 2024, SDK-JSM yang kebagian nomor urut 3 itu hanya takluk di Kabupaten Mamuju Tengah. Sementara di lima kabupaten lainnya, SDK-JSM sapu rata keluar sebagai peraih suara terbanyak.

SDK dan JSM bukanlah nama baru di kontestasi pemilihan gubernur dan wakil gubernur Sulawesi Barat. Pemilihan serentak tahun 2024 ini adalah keikutsertaan yang kedua kalinya bagi SDK. Sementara kawan duetnya, JSM bahkan memulai langkah politiknya di Pemilihan kepala daerah sejak tahun 2006 yang lalu.

"Geo politik itu sangat penting. Itu yang menyebabkan kami berada di posisi di atas ekspektasi kami, di atas target kami. Ketepatan geo politik," ujar SDK dalam konfrensi pers yang ia gelar baru-baru ini.

Deklarasi Kampanye Damai Pilgub Sulbar Tahun 2017. (Foto/Manaf Harmay)

Keduanya bahkan pernah saling hadap-hadapan di Pemilihan gubernur dan wakil gubernur Sulawesi Barat tahun 2017. Dalam catatan WACANA.Info, SDK berpasangan dengan mantan Bupati Majene, Kalma Katta, sementara JSM sepaket dengan sosok pengusaha tambang berdarah Mandar, Hasanuddin Mas'ud.

Kala itu, baik SDK-Kalma, maupun Salim-Hasan harus mengakui keunggulan pasangan Muhammad Ali Baal Masdar-Enny Anggraeni Anwar yang ditetapkan KPU sebagai peraih suara terbanyak Pemilihan gubernur dan wakil gubernur Sulawesi Barat. 

Jalan panjang Mayjen TNI (Purn) Salim S Mengga 

Memulai langkah politiknya di tahun 2006 dengan maju sebagai calon gubernur Sulawesi Barat berpasangan dengan tokoh Mamuju, Hatta Dai. Pemilihan gubernur dan wakil gubernur Sulawesi Barat tahun 2006 itu juga mendudukkan dua pasangan calon lainnya sebagai kandidat; Hasyim Manggabarani-Arifuddin Katta dan Anwar Adnan Saleh-Amri Sanusi.

Sejarah pun mencatat, Anwar Adnan Saleh-Amri Sanusi jadi kepala daerah pertama hasil pemilihan langsung di provinsi ke-33 ini.

Orasi Politik JSM di Kediaman Pribadinya di Kabupaten Polman. (Foto/Santo) 

Lanjut ke momentum Pemilihan gubernur dan wakil guberur Sulawesi Barat tahun 2011. JSM kembali ambil bagian dengan menggandeng politisi Mamuju, Abdul Jawas Gani sebagai salah satu penantang utama. Di momentum itu, keberuntungan belum juga berpihak pada JSM-Jawas. Ia bersama duet Muhammad Ali Baal Masdar-Tashan Burhanuddin kembali tumbang, kali ini oleh sang petahana Anwar Adnan Saleh yang sepaket dengan Aladin S Mengga.

"Kemampuan SDK-JSM dalam mengkosolidasikan seluruh kekuatan yang ada dalam menentukan srategi dalam pergerakan di lapangan politik di Pilgub ini, saya kira itu faktor utamanya," urai ketua koalisi Sulbar Maju, Sukri Umar beberapa waktu lalu.

JSM yang sempat ada di jabatan Pangdam XV/Pattimura itu juga pernah bertarung di gelanggang politik Pemilihan bupati dan wakil bupati Polman tahun 2018. Diusung Partai Demokrat, PPP, dan Nasdem, ia bersama Marwan adu kuat dengan pasangan Andi Ibrahim Masdar-Muhammad Natsir Rahmat. Namun lagi-lagi, sosok yang sering disapa Puang Sayye' itu harus mengakui keunggulan sang kompetitor.

Melenggang ke Senayan dari Demokrat

Baik SDK maupun JSM adalah dua figur yang sama-sama pernah merasakan hangatnya kursi DPR RI. Melenggang ke Senayan, keduanya sama-sama berangkat dari partai Demokrat.

JSM tercatat sebagai anggota DPR RI dari Dapil Sulawesi Barat periode 2009 hingga 2016. Sementara SDK terpilih sebagai anggota DPR RI untuk dua kali periodisasi; 2019-2024 dan 2024-2029 (Untuk periode terakhir, memilih mundur untuk maju di Pemilihan gubernur dan wakil gubernur Sulawesi Barat).

Muhammad Taufik Iksan, direktur Lembaga Observasi Politica (LOPI) Sulawesi Barat menilai, SDK-JSM yang memutuskan berpasangan di Pemilihan serentak tahun 2024 ini tak ubahnya seperti penyatuan dua poros politik besar yang ada di Sulawesi Barat. SDK dan JSM, kata dia, adalah dua sosok yang saling melengkapi, SDK menambal kelemahan JSM, sementara JSM melengkapi kekuatan politik SDK.

"Ketika SDK-JSM mengkosolidasikan kekuatannya dengan cukup stabil, AIM (Andi Ibrahim Masdar) dan ABM (Muhammad Ali Baal Masdar) justru menghabiskan banyak energi untuk meretas berbagai opini miring dari publik yang timbul pasca figur yang masih saudara itu memutuskan untuk saling hajar di Pilgub ini," sebut Muhammad Taufik Iksan. (*/Naf)