Pemilhan Serentak Tahun 2024

Sedikit Gambaran Tentang Pelaksanaan Debat Kandidat; Ada Tim Pakar dan Tim Panelis

Wacana.info
Debat Publik Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Sulbat di Pilkada Tahun 2017 yang Lalu. Pada Pelaksanaan Debat yang Digelar di Studio Metro TV Jakarta Itu, Akademisi Zainal Arifin Mochtar Didaulat Sebagai Moderator Debat. (Foto/Manaf Harmay)

MAMUJU--"KPU akan menentukan tim pakar dan tim panelis untuk pelaksanaan debat kandidat. Tim pakar ini yang nanti membahas teknis pelaksanaan debatnya, panelis itu hanya akan mendesain apa dan bagaimana pertanyaannya,". Hal itu disampaikan Ketua KPU Sulawesi Barat, Said Usman Umar kepada WACANA.Info, Senin (30/09).

Debat kandidat pada pelaksanaan Pemilihan gubernur dan wakil gubernur Sulawesi Barat tahun 2024 ini bakal digelar di tiga titik. Kata Said Usman, debat pertama rencananya akan digelar pada 30 Oktober 2024 di Polman, debat kedua tanggal 13 November 2024 di Mamuju, serta tanggal 20 November di Majene untuk debat kandidat yang ketiga. 

"Itu yang disepakati kemarin. Untuk lokasi persisnya, kita belum sampai di situ, karena harus dilihat tempatnya, memenuhi syarat atau tidak. Makanya kemarin ada yang minta agar digelar di Pasangkayu. Pertanyaannya, ada tidak aula atau gedung yang memenuhi persyaratan yang sampai kapasitas 400 orang, ternyata tidak ada," Said Usman Umar, mantan aktivis HMI itu menambahkan.

Said Usman Umar. (Foto/Manaf Harmay)

Hal yang dipastikan oleh Said Usman adalah tentang tim pakar, tim panelis dan moderator pada pelaksanaan debat kandidat. Ia menegaskan, sosok yang akan mengisi beberapa posisi di atas adalah mereka yang datang dari latar belakang profesional dan akademisi. KPU pun akan meminta mereka untuk menandatangani pakta integritas.

"Bahwa mereka (tim pakar) itu independen betul. Sama dengan panelis, cuma berbeda tupoksinya. Tentu ketika sudah ada tim pakar, kita akan adakan Rakor bersama untuk mendeasain cara debat. begitu juga dengan panelis," ujar dia.

Selanjutnya, moderator debat. Moderator, masih kata Said Usman, boleh datang dari tim pakar atau tim panelis. Nama-nama yang ada dalam tim pakar, tim panelis maupun moderator debat bakal diumumkan oleh KPU.

"Kita akan publikasikan untuk meminta tanggapan dari masyarakat. Apakah tim pakar, tim panelis dan moderator itu betul-betul memiliki integritas yang bagus," tutup Said Usman Umar. 

Lepas dari Pertalian Kepentingan Politik

Terpisah, akademisi UNIKA Mamuju, Rahmat Idrus menilai, penting bagi KPU untuk memberi garansi atas komposisi tim pakar, tim panelis dan moderator debat itu diisi oleh mereka yang benar-benar lepas dari afiliasi kepentingan politik tertentu. Membuka ruang bagi publik untuk memberi masukan dan tanggapan atas nama-nama yang akan mengisi peran-peran vital itu merupakan kebijakan yang diapresiasi oleh Ramat Idrus.

Rahmat Idrus. (Foto/Istimewa)

"Yang terpenting menurut saya adalah tujuan debat itu adalah bagaimana menyampaikan ke publik terkait visi misi kandidat. Saya kira, teman-teman KPU yang paling memahami hal tersebut. Sehingga dari situ sudah bisa disusun siapa-siapa ahli yang akan dijadikan tim pakar atau tim panelis. Para ahli itu haruslah merepresentasikan apa target dan tujuan yang diinginkan oleh KPU pada pelaksanaan debat kandidat," sebut Rahmat Idrus yang dihubungi via sambungan telepon.

Rahmat Idrus pun berharap, KPU melibatkan nama-nama profesional, akademisi atau praktisi dengan standarisasi nasional untuk melakoni pekerjaan sebagai tim pakar, tim panelis atau moderator debat. Standar tinggi tersebut sekaligus jadi garansi kualitas sekaligus jaminan independensi pelaksanaan debat kandidat calon gubernur dan calon wakil gubernur Sulawesi Barat.

"Harus sudah berstandar nasional yang direkrut. Sebab saya pikir, kalau memang pakar, atau ahli yang sudah diakui secara nasaional, itu tidak kita ragukan lagi independensinya. Sebab wajib hukumnya para akademisi atapun ahli atau praktisi yang akan dilibatkan itu bebas dari afiliasi kepoentingan politik tertentu," demikian Rahmat Idrus. (*/Naf)