Launching Tiga Film Produksi Kelas Film Manakarra

Apresiasi yang Dipertanyakan

Wacana.info
Pj Gubernur Sulbar, Zudan Arif Fakrulloh Saat Membuka Festival Ekonomi Kreatif. (Foto/Pitu Sinema)

MAMUJU--Usai sudah launching tiga film produksi kelas film Manakarra pada Selasa (19/12) malam. Bertempat di Matos Mamuju, film berjudul; 'Diantara', 'Kursi' dan 'Promise(s)' turut disaksikan oleh ratusan tamu undangan, termasuk para pengunjung Matos di agenda pembukaan festival ekonomi kreatif yang diinisiasi Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Barat itu.

Sayang seribu sayang, karya sineas lokal yang telah dikerja secara serius sejak beberapa bulan terakhir terbilang berakhir anti klimaks. Momentum launching ketiga film tersebut tak seperti apa yang diharapkan.

Pendamping kelas film Manakarra, Ibnu Abadi menyesalkan sikap pihak penyelenggara atas kondisi teknis pada pelaksanaan lauching malam itu. Standar pemutaran film yang idealnya telah disiapkan secara matang, nyatanya tak sesuai dengan apa yang diharapkan.

"Mulai dari suasana pemutaran film yang tidak kondusif, belum lagi film yang harus dipotong di tengah sesi pemutaran. Bagi kami ini sama sekali tidak memenuhi standar," keluh Ibnu Abadi dalam keterangannya, Rabu (20/12).

Ibnu Abadi juga sangat menyesalkan sikap Pj Gubernur Sulawesi Barat, Zudan Arif Fakrulloh yang terkesan tak menghargai karya sineas lokal. Saat membuka kegiatan, Zudan memang terlihat tak begitu antusias selama kegiatan, termasuk keengganannya untuk didaulat sebagai sosok utama dalam sesi pemotongan tumpeng.

"Rasa-rasanya, apa yang telah kami buat secara serius ini tak mendapat apresiasi dari Pak Pj. Padahal, sudah ada sekian banyak orang yang telah menunggu untuk momentum launching film karya anak muda Sulbar," sesal Ibnu Abadi.

Sejumlah Tamu Undangan dan Pengujung Matos yang Siap Menyaksikan Luanching Tiga Film Produksi Kelas Film Manakarra. (Foto/Pitu Sinema)

Terlepas dari segala kekurangan secara teknis pada momentum launching film malam itu, akan jauh lebih bijak jika Pj Gubernur memilih untuk menunjukkan penghargaannya terhadap agenda lauching tersebut. Bukan dengan mengumbar kejengkelan atas kekacauan teknis kegiatan tersebut.

"Kalau misalnya dengan para kepala OPD atau di internal birokrasi menurut kami itu tidak masalah. Tapi kan ini tidak. Pak Pj sedang berdiri di hadapan banyak orang yang tidak semua dari kalangan birokrasi. Saya kira bukan hal yang akan merugikan bagi Pak Pj untuk lebih menujukkan etika di hadapan publik. Mestinya beliau bisa lebih bijak. Bukan justru menunjukkan kekecewaannya di tengah acara, bahkan meninggalkan kegiatan di tengah-tengah acara berlangsung," pungkas Ibnu Abadi.

'Jangan Membuat Jadwal Diluar yang Sudah Disepakati'

Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat secara resmi membuka Ekonomi Kreatif Fest Sulawesi Barat yang digelar Dinas Pariwisata di Matos Mamuju.

Dibuka Zudan Arif Fakrulloh, agenda tersebut juga dihadiri jajaran Forkopimda, instansi vertikal serta berbagai pegiat seni dan pelaku UMKM.  Sebelum membuka acara, Zudan bersama sejumlah tamu undangan berkesempatan meninjau sejumlah stand UMKM yang ikut terlibat dalam event tersebut.

Zudan Arif Fakrulloh mengaku mengapresiasi kegiatan yang digelar oleh Dinas Pariwisata yang dilaksanakan pada 19 sampai 23 Desember 2023 itu.

"Ini event yang perlu kita apresiasi selama 19 sampai 23," beber Zudan usai membuka kegiatan tersebut.

Dikutip dari website resmi Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat, ada catatan penting yang ditinggalkan oleh mantan Dirjen Dukcapil itu. Namun begitu, hal yang kurang menyenangkan di agenda itu harus menjadi evaluasi dalam melaksanakan kegiatan. 

Pj Gubernur Sulbar saat Meninjau Stand UMKM di Pembukaan Festival Ekonomi Kreatif. (Foto/Humas Pemprov Sulbar)

Terutama dalam pembukaan event tersebut. Kata dia. wajib untuk pola komunikasi terjalin dengan baik agar pelaksanaan pembukaan dapat berjalan baik pula.

"Kalau ada pembukaan kurang bagus, kurang rapi acaranya nanti panitia memperbaiki. Jangan membuat jadwal di luar yang sudah disepakati. Jangan membuat launching yang Pj Gubernur tidak tahu sehingga orang bisa memahami dan saya bisa ikut mempromosikan. Kalau saya diberitahu sejak awal sehingga saya tahu subtansinya, tahu isinya. Kalau begini, tidak bagus. Masa mau melaunching yang tidak tahu apa yang dilaunching. Nah ini perlu komunikasi panitia, perlu komunikasi," kata Zudan.

Secara keseluruhan, Zudan mengaku sangat mengapresiasi kegiatan tersebut. Apalagi melibatkan banyak pelaku ekonomi kreatif. Hal tersebut dinilai dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Barat.

"Saya mengapresiasi acara ini karena bisa menghidupkan berbagai genre di bidang ekonomi kreatif. Ada film, ada UMKM, ada musiknya. Semoga masyarakat dapat meramaikannya sampai tanggal 23 Desember," pungkas Zudan Arif Fakrulloh. (*/Naf)